Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala, nyeri otot, atau sakit gigi, solusi mudahnya adalah parasetamol. Pereda nyeri ini biasa tersedia di kotak obat. Orang langsung menenggaknya tanpa memikirkan efek sampingnya. Padahal, ada efek samping yang harus diwaspadai, seperti juga obat-obatan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebanyakan orang minum parasetamol tanpa rasa takut sementara sebagian lagi mengalami perubahan kebiasaan buang air besar. Efek samping yang paling umum adalah diare dan sembelit yang terjadi pada 1-10 persen penggunanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pengguna juga biasa mengeluhkan sakit perut, mual, muntah, dan masalah pencernaan," ujar Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy kepada Express.
Kabar baiknya, parasetamol jarang menimbulkan efek samping bila diminum sesuai dosis. Dosis standarnya adalah 1-2 tablet 500 mg yang diminum maksimal empat kali dalam 24 jam. Jangan tergoda untuk menenggak lebih meski rasa sakit tak juga reda karena sangat berbahaya.
"Bahkan hanya meminum tambahan beberapa tablet bisa berakibat serius dan fatal," pesan Lee. Terlalu banyak menenggak pereda nyeri bisa berakibat gagal hati dan bisa berkembang lebih luas lagi.
Pendarahan saluran pencernaan
Lee menjelaskan overdosis parasetamol dapat menyebabkan jaundice yang membuat kulit dan mata menguning, kotoran berwarna seperti tanah liat. Ia menambahkan gejala ini biasanya terjadi beberapa hari setelah overdosis parasetamol.
Bahaya lain overdosis parasetamol adalah kotoran yang berwarna kehitaman atau disebut melena, meski jarang, akibat konsumsi parasetamol untuk waktu lama. Penyebabnya adalah pendarahan di bagian atas saluran pencernaan, biasanya esofagus atau lambung. Darah yang mengalir lewat usus membuat kotoran berwarna gelap.
Jika Anda melihat ada perubahan kebiasaan buang air setelah minum parasetamol, maka hentikan penggunaan, saran Lee. Jika melihat kotoran berwarna gelap, segera periksa ke dokter.