Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suhu dingin maupun panas sama-sama bisa mengakibatkan peradangan. Kondisi peradangan tersebab suhu dingin atau ice burn ketika kulit bersentuhan dengan benda yang terlalu dingin. Misalnya, kulit lama menempel dengan es batu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, saat mengalami ice burn, air di sel kulit akan membeku. Kondisi itu membentuk kristal es yang merusak struktur sel kulit. Pembuluh darah di dekat kulit akan menyempit. Kondisi dingin itu berakibat mengurangi aliran darah ke bagian yang terkena.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peradangan akibat es kerap tampak seperti luka bakar terkena sinar matahari. Beberapa tanda lainnya seperti kulit tampak merah cerah atau berubah menjadi putih atau abu-abu kekuningan.
1. Mati rasa
2. Rasa gatal
3. Terasa geli
4. Sakit
5. Melepuh
6. Kulit luar terasa kencang seperti terkena lilin
Risiko ice burn
Orang yang sering mengonsumsi alkohol atau obat-obatan juga berisiko rentan mengalami ice burn. Terkadang, orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol mengurangi kemampuan kulitnya bertahan paparan yang terlalu dingin. Namun, ada berbagai faktor yang menyebabkan kerentanan tubuh seseorang mengalami ice burn.
Mengutip Medical News Today, beberapa faktor lainnya, yaitu:
- Beraktivitas olahraga musim dingin
- Merokok
- Minum obat yang berefek samping membatasi aliran darah, seperti beta-blocker
- Kondisi diabetes atau penyakit pembuluh darah perifer
- Neuropati perifer atau kondisi lain yang mengurangi kemampuan seseorang untuk mendeteksi cedera
- Fenomena Raynaud atau kondisi yang menyebabkan beberapa bagian tubuh seperti jari tangan dan kaki terasa kebas atau mati ras
- Anak-anak kecil dan lansia sulit mengatur suhu tubuh secara efisien
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.