Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Hari Bipolar Sedunia, Ini Bedanya dengan Kepribadian Ganda

Masih banyak yang menyebut bipolar sama dengan gangguan kepribadian ambang, personality disorder, dan kepribadian ganda.

30 Maret 2019 | 17.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi bipolar (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Bipolar Sedunia dirayakan setiap 30 Maret. Gangguan ini belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia. Banyak yang mengira bipolar sama dengan dengan kepribadian ganda.

Baca: Bipolar dan Gangguan Kepribadian Borderline, Serupa tapi Tak Sama

Dokter spesialis kesehatan jiwa, Andri, membagi pemahamannya tentang bipolar melalui channel YouTube-nya. “Masih banyak yang menyebut bipolar sama dengan gangguan kepribadian ambang, personality disorder, dan lebih parahnya lagi kepribadian ganda,” katanya melalui unggahan Sabtu, 30 Maret 2019.

Dalam video yang berdurasi lima menit itu, ia menjelaskan bahwa bipolar merupakan gangguan mood atau suasana perasaan. Pasien kerap mengalami fluktuasi mood dari sedih sekali hingga gembira sekali.

“Jadi bipolar berhubungan dengan gangguan kejiwaan. Sedangkan kepribadian ambang, personality disorder dan kepribadian ganda adalah gangguan kepribadian,” katanya.

Dari segi gejala, dokter Andri membeberkan beberapa contoh pasien yang telah datang kepadanya. Umumnya, pasien yang tengah mengalami mood yang gembira sekali atau dalam istilah kedokteran lebih dikenal dengan sebutan manik, akan cenderung lebih agresif dan mudah marah.

Sedangkan bagi pasien yang sedang mengalami mood sedih sekali, mereka akan menonjolkan kalimat negatif seperti ingin bunuh diri dan khawatir tentang masa depan. “Kalau perilaku yang pasti dilakukan saat sedang sedih sekali maupun manik, umumnya suka membuang-buang uang (berbelanja) dan reckless (sembrono),” katanya.

Menurut Andri, gejala itu bisa diredam dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi obat dan melakukan terapi. “Cara untuk mengelola pikiran dan perasaan dapat dilakukan dengan meminum obat anti depresan, anti manik atau mood stabilizer. Apabila ini tidak cukup ampuh, silakan ke dokter untuk mendapatkan terapi,” katanya.

BacaSelain Mariah Carey, 3 Seleb Berikut Juga Mengalami Bipolar

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | YOUTUBE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus