Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hari Kopi Internasional, Intip Mitos Seputar Konsumsi Kopi yang Salah Kaprah

International Coffee Day atau Hari Kopi Internasional selalu diperingati setiap tanggal 1 Oktober.

1 Oktober 2020 | 22.27 WIB

Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide
Perbesar
Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - International Coffee Day atau Hari Kopi Internasional selalu diperingati setiap tanggal 1 Oktober. Secara garis besar, Hari Kopi Internasional dirayakan untuk mengapresiasi sajian kopi yang nikmat dan kaya manfaat bagi tubuh kita.

Mengulik lebih jauh tentang kopi dan nilai positifnya bagi kesehatan, ternyata masih banyak mitos dan fakta yang beredar saat mengkonsumsinya. Agar tidak salah kaprah, situs Thrillish dan The Healthy pun meluruskan beberapa diantaranya.

  1. Minum kopi di sore hari bisa sebabkan insomnia
    Sebagian besar masyarakat masih takut untuk mengkonsumsi kopi di sore hari lantaran kafeinnya dipercaya dapat membuat mereka terjaga hingga malam hari. Namun sebenarnya, hal tersebut hanyalah mitos belaka.

    Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kafein sangat mudah diproses oleh tubuh dan hanya membutuhkan waktu sekitar empat jam untuk membuang seluruhnya. Jadi kalau tidak bisa tidur di malam hari, mungkin disebabkan oleh pemicu lain dan bukan kopi.

  2. Kopi dapat meredakan mabuk
    Saat sedang dalam pengaruh minuman keras, banyak orang memilih untuk mengkonsumsi kopi guna menyadarkan diri. Sebenarnya, ini adalah cara yang salah lantaran sebuah penelitian oleh The American Psychological Association menyimpulkan bahwa kopi tidak membalikkan dampak kognitif negatif dari alkohol.

  3. Mengkonsumsi kopi ampuh menurunkan berat badan
    Kafein sebagai stimulan sering digunakan dalam pil penurun berat badan karena dapat meningkatkan laju metabolisme dalam jangka pendek. Meski demikian, kafein pada kopi tidak dapat berbuat demikian. Terlebih jika disajikan dengan tambahan krim atau gula yang berarti tinggi kalori.

    “Hingga kini belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitas minum kopi dalam menurunkan berat badan. Saran saya jika ingin kurus, batasi jumlah gula dan kontrol makanan Anda beserta dengan olahraga. Itu sudah terbukti efektif,” kata ahli diet Halle Saperstein di Rumah Sakit Henry Ford West Bloomfield, Michigan, Amerika Serikat.

  4. Menghindari kopi dapat menurunkan risiko kanker
    Ahli diet Lindsay Malone mengatakan bahwa banyak orang yang menghentikan konsumsi kopi lantaran dianggap kurang sehat dan bisa memicu kanker. Padahal, jurnal dari American Institute for Cancer Research justru merekomendasikan kopi karena kandungan antioksidannya yang tinggi.

    “Kanker dimulai dengan kerusakan DNA. Antioksidan dalam kopi melindungi sel Anda dan menjaganya tetap sehat. Jika Anda memiliki kerusakan DNA dari, katakanlah, asap rokok atau polutan lingkungan, antioksidan dapat membantu memperbaiki kerusakan sel,” katanya.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | THRILLISH | THEHEALTHY

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus