Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pada abad ke-20-an, penyakit polio atau poliomyelitis tergolong sebagai penyakit menakutkan dan kerap kali dianggap mengancam nyawa manusia. Namun, pada awal abad ke-21, sejak vaksin polio ditemukan, banyak negara telah menyatakan bebas dari polio, termasuk Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akan tetapi, guna menjaga kewaspadaan setiap negara terhadap penyakit polio, World Health Organization atau WHO menetapkan 24 Oktober sebagai Hari Polio Sedunia. Dikutip dari situs resmi WHO, peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran terhadap urgensi vaksin polio guna melindungi anak-anak dan umat manusia secara umum.
Tema Hari Polio Sedunia 2022
Dikutip dari laman Centers for Disease Control atau CDC, perayaan Hari Polio Sedunia 2022 mengambil tema “Together, Let’s End Polio!” atau “Bersama Mari Akhiri Polio”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tema ini dipilih sebagai bentuk semangat dan komitmen untuk mengakhiri penyakit polio di seluruh dunia. Pada 1988, CDC menyebut bahwa jumlah tercatat penyakit polio di dunia mencapai sekitar 350 ribu.
Baca juga : Virus Polio Ditemukan di New York City
Sementara itu, saat ini, berdasarkan laporan situs Polio Eradication, pada Oktober 2022, kasus polio di dunia hanya tercatat sebanyak 28 kasus. Artinya, strategi penanganan polio di berbagai negara telah berhasil mengurangi jumlah penyakit polio hingga lebih dari 99 persen.
Strategi Global Pemberantasan Polio
Pada 1988, Majelis Kesehatan Dunia atau yang sekarang dikenal sebagai WHO sempat mendeklarasikan rencana strategis guna memberantas polio. Terkini, deklarasi ini diperbarui melalui Strategi Pemberantasan Polio 2022 – 2026 yang dirilis oleh Global Polio Eradication Initiative atau GPEI.
Dikutip dari situs resmi CDC, rencana aksi...
Dikutip dari situs resmi CDC, rencana aksi tersebut setidaknya memiliki beberapa poin utama sebagai berikut. Pertama, komitmen untuk menghentikan transmisi Virus Polio Liar tipe 1 di Afghanistan dan Pakistan sebagai dua negara yang masih tercatat sebagai pusat endemik polio.
Kedua, komitmen untuk menghentikan wabah virus polio melalui pemberian vaksin cVDPVs pada komunitas yang kurang dan belum diimunisasi.
Ketiga, strategi lima tahun ini merupakan komitmen untuk meningkatkan upaya penanganan polio di sejumlah negara dengan risiko tertinggi dan mempromosikan integrasi layanan kesehatan, peningkatan pengawasan, serta keterlibatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kampanye peduli polio.
Manfaat Pemberantasan Polio
CDC menyebut bahwa salah satu manfaat utama dalam memerangi dan mengakhiri penyakit polio di seluruh dunia adalah menurunkan biaya perawatan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penyakit lain.
Menurut sejumlah sumber, komunitas yang lebih sehat, seperti terhindar dari penyakit polio, berpotensi memperkecil biaya perawatan kesehatan. Sejak 1988, CDC memperkirakan bahwa telah terjadi penghematan hingga 27 miliar dolar Amerika Serikat dari upaya pemberantasan polio di seluruh dunia.
Angka penghematan tersebut diharapkan bertambah 14 miliar menjadi 41 miliar dolar Amerika Serikat pada 2050.
Selain itu, pemberantasan penyakit polio secara global turut meningkatkan kesiapsiagaan berbagai negara dalam hal peralatan, infrastruktur, hingga pengetahuan sehingga pemberantasan polio semakin dapat dilakukan secara masif dan semakin banyak nyawa manusia terselamatkan.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca juga : London Waspadai Virus Polio