Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Hidangan Wajib Pedas Meski Harga Cabai Selangit

Kuliner nusantara jarang yang mengabaikan cabai. Beberapa di antaranya justru diolah sepedas mungkin.

1 Agustus 2019 | 21.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner pedas tradisional kerap dilematis. Pasalnya harga cabai yang naik turun cukup membuat penjaja kuliner pedas atau ibu rumah tangga kerepotan. Namun, tradisi tak bisa dinego, berikut hidangan nusantara nonsambal yang pedasnya tak kompromi.

  1. Nasi Lodho

Nasi lodho merupakan makanan khas Tulungagung, Jawa Timur, meskipun persebarannya hingga Kediri, Trenggalek, Blitar, bahkan Malang. Makanan ini merupakan varian dari gulai ayam kampung, namun dimasak dengan cabai berkilo-kilo – sesuai dengan volume kuah gulai. Walhasil ketika dituang di atas nasi, pemandangan utama adalah ayam kampong dan cabai utuh. Jadi jangan coba-coba menggerus cabai di piring atau mengunyahnya, bila ingin aman dari rasa pedas cabai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sajian ikan manyung di rumah makan Bu Fat, Semarang. Tempo/Francisca Chrity Rosana

  1. Mangut Ndas Manyung

Mangut ndas manyung merupakan hidangan khas Pati, Jawa tengah, namun menjalar hingga Semarang, Jawa Tengah; Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Ikan manyung biasa disebut lele laut yang digunakannya adalah bagian kepala dan daging yang diasap terlebih dahulu. Manyung memiliki rasa gurih gulai, namun sangat luar biasa pedasnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermandi Pedas dengan Konro Bakar Rica-rica

  1. Rica-rica

Rica-rica merupakan hidangan khas Manado, yang bisa dipasangkan dengan daging apapun, semisal ayam, bebek, ikan tongkol, dan berbagai daging lainnya. Bumbu halusnya terdiri dari cabai rawit, cabai keriting, cabai merah, jahe, bawang putih, kemiri, dan kunyit. Sementara bumbu tumisannya terdiri dari serai, daun pandan, daun kunyit, daun jeruk, dan cabai rawit utuh. Tampilan rica-rica berminyak dengan potongan cabai rawit memenuhi ayam, bebek, ataupun ikan.

Ilustrasi Ayam Betutu. shutterstock.com

  1. Ayam Betutu

Ayam Betutu merupakan kuliner khas Bali yang berasal dari Gianyar. Biasanya ayam yang digunakan adalah kampong, namun kini bebek pun dimasak betutu. Ayam betutu bermula dari kuliner yang diciptakan Ni Wayan Tempeh dari Gianyar pada 1976. Cita rasanya pedas, kaya rempah dan beraroma tajam. Secara harfiah, betutu berasal dari kata be yang artinya daging dan tunu artinya bakar. Jadi, inilah ayam bakar yang dilabur bumbu khas Bali, base genep.

Dendeng balado ala Emirates Airline. TEMPO/Dianing Sari

  1. Balado

Balado merupakan cara memasak khas Minangkabau, Sumatera Barat. Merupakan olahan cabai giling yang ditumis dengan berbagai rempah, seperti bawang merah, bawang putih, dan jeruk nipis. Balado bisa diterapkan pada telor, ikan asin, ayam, dan berbagai daging lainnya.

Ayam Taliwang menu khas dari Kota Taliwang, Sumbawa Barat. Tempo/Franoto

  1. Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung

Ayam taliwang adalah ayam kampung yang dibakar yang dioles bumbu cabai. Hidangan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat ini biasanya dikudap bersama plecing kangkung. Sama halnya ayam taliwang, plecing kangkung merupakan tumis kangkung yang diberi sambal pedas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus