ANGGOTA arisan hwee-cien disebut hwee yen. Biasanya dipimpin orang yang dipercaya oleh masyarakat lingkungannya. Ia disebut hwee-souw. Tugasnya mengumpulkan uang arisan setelah ada call (piauw), di samping mencari anggota. Haknya adalah menerima tarikan pertama, bulat 100 prosen. Hak mana juga bisa dimiliki oleh hwee-yen ~ang kebetulan terkena musibah. Peserta hweeyen minimal 10 orang, rnaksimal 30 orang. Piauw umum dilaksanakan sebulan sekali atau dua minggu sekali. Jumlahnya yang disetorkan oleh anggota dewasa ini aneka ragam. Tergantung dari kemampuan kocek. Ada yang Rp 5000 sampai Rp 150 ribu per nomor. Sebelum arisan berjalan secara bersama dirundingkan aturan permainannya. Waktu diadakan piauw tidak ada batasan minimal. Yang butuh uang harus datang pada waktu yang ditentukan. Kalau dia tidak hadir, berarti setuju pada putusan yang diambil waktu diadakan piauw. Gugatan tidak akan dilayani. Misalnya terhadap nilai yang telah diambil. Besarnya piauw umumya berkisar antara 20 sampai 25%. Kalau butuh memang ada kalanya berani sampai 50%. "Tapi kalau ada orang yang nge-piauw sampai 75% atau lebih, kita sudah harus curiga, tentunya udah mau nggak benar," kata seorang hwee-souw kawakan yang sudah berusia 50 tahun kepada Bachrun Suwardi dari TEMPO. Sebagai bandar, hwee-souw kawakan itu, sebutlah namanya Go Wang Lan, kalau sudah mulai curiga akan bertanya langsung. Apalagi kalau anggota itu ikut sampai beberapa nomor. Tapi ia tidak berhak meminta supaya anggota itu menarik diri. "Kalau ada orang nakal, itu sudah tanggung jawab bandar," ujar Go. "Yah, bandar harus ambil oper jumlah uang yang harus dibayar oleh anggota yang lari itu pada piauw selanjutnya." Go menjelaskan juga, karena kemungkinan itulah ia tidak berani membuka hwee besar-besaran. Paling sekitar Rp 15 ribu untuk satu nomor. Para pesertanya pun dipilih dengan teliti. Biasanya di kalangan masyarakat hwee mereka yang sudah cacat namanya terus di-~black-list. Sementara mereka yang ingin berhenti dengan alasan pindah rumah juga disediakan aturan. "Kalau ia sudah dapat, kemudian minta berhenti, ia harus bayar sekian bulan dikalikan nilai nominal hwee tersebut," kata Go. Kalau belun~, ia berhak menerima nilai nominal dikalikan jumlah bulan ketika ia menarik diri. "Tapi pembayarannya akan dilakukan pada penarikan terakhir." Perhitungan ini dikutip dari salah satu sistem arisan menurun yang dilakukan di Jakarta. Anggotanya 15 orang, ditarik tiap bulan. Setoran tiap peserta Rp 200.000. Bandar sebagai anggota berhak menarik arisan per~tama~ secara penuh~. Bulan Jumlah Jumlah Pen~arikan Setoran Penerimaan April 1978 Rp 148.000,- Rp 2.220.000,- Mei Rp 145.000,- Rp 2.230.000,- Juni Rp 143.000,- Rp 2.259.000.- Juli~~ Rp 141.000,~- Rp 2.292.000,- A~gustus~ Rp 138.000,- Rp 2.318.000,- S~eptember Rp 134.000,- Rp 2.340.000,- Oktober Rp 130.000,- Rp 2.370.000,- Nopember Rp 124.000,- Rp 2.392.000,- Desember Rp 118.000,- Rp 2.426.000,-~ Januari 1979 Rp 110.000,- Rp 2.460.000,- Pebr~uari Rp 95.000,- Rp 2.475.000,- Maret Rp 86.000,- Rp 2.544.000,- April Rp 72.000,- Rp 2.616.000,- M~ei Rp 50.000,- Rp 2.700.000,- Juni Rp - Rp 2.800.000,- Anggota yang mendapa~t tarikan ditentukan dengan sistim kocok. Semua nama peserta ditulis di secarik kertas, digulung, dimasukkan ke tabung berlobang kecil. Sebuah gulungan kertas ke luar, dibuka, nama yang tertera di kertas itulah yang dapat tarikan. Seperti arisan biasa. Para peserta yang berada di bawah urutan dari tiap orang yang narik, hanya dibebankan menyetor sebesar yang tertera di bulan yang bersangkutan. Sedang yang berada di urutan atasnya -- yang berarti sudah narik sebelumnya -- dibebankan membayar nilai nominal yang ditentukan Rp 200.000 misalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini