Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Infeksi Menyebabkan Sakit Jantung

11 Maret 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JANGAN sepelekan infeksi. Jurnal American Heart Association, Selasa pekan lalu, menyebut infeksi bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Terganggunya aliran darah ke jantung ini bisa mengakibatkan sakit jantung. Tak percaya? Profesor Stefan Kiechl, ahli saraf di Klinik Austria's Innsbruck University, telah melakukan penelitian pada 826 pasien. Kebanyakan pasien menderita infeksi pada gigi, sinus, dan saluran kencing. Secara periodik, dilakukan pengukuran pada pasien yang terinfeksi dengan menggunakan ultrasound resolusi tinggi. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan penyempitan pembuluh darah akibat timbunan lemak pada jalan darah di leher (carotid artery). Sejak 1850, menurut Kiechl, kalangan medis sudah mencurigai hubungan antara infeksi dan peradangan yang menyebabkan penimbunan lemak pada arteri. Akhir abad ke-19, percobaan pada hewan membuktikan bahwa kecurigaan itu bukan tidak beralasan. Kiechl membuktikan infeksi kronis mendorong tubuh bereaksi membentuk perlawanan yang mengakibatkan penyempitan. Studi Kiechl ini sekaligus menjelaskan mengapa seseorang yang relatif masih muda?berusia 40-50 tahun?mengalami sakit jantung meski tak sedikit pun punya faktor risiko. "Infeksi kronis mungkin merupakan salah satu penyebab penting yang sebelumnya tak diketahui sebagai pembawa risiko," katanya. Namun, masih terlalu dini merekomendasikan pemakaian antibiotik untuk infeksi kronis, kata Kiechl. Menghindari faktor penyebab infeksi kronis, seperti rendahnya kesehatan gigi dan kebiasaan merokok atau minum alkohol, akan merupakan jalan terbaik. Dan C. Richard Conti, bekas Presiden American College of Cardiology (ACC), mengingatkan perlunya penelitian lanjutan. "Semuanya (penelitian Kiechl) masih mungkin," kata Conti. Meski penelitian ini penting, jangan berkesimpulan bahwa mengobati radang akibat infeksi dapat menurunkan faktor risiko sakit jantung. Masih dibutuhkan percobaan klinis untuk menentukan apakah harus dilakukan terapi antibiotik atau penanganan lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus