Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Info Hidup Sehat

29 November 2010 | 00.00 WIB

Info Hidup Sehat
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Tai Chi Bikin Sendi Sehat

Nyeri karena radang sendi bisa diredakan dengan melakukan gerakan gerakan senam Tai Chi secara teratur. Penelitian terbaru membuktikan penderita radang sendi yang menjalani terapi tersebut relatif bebas dari keletihan dan rasa sakit.

Sebanyak 354 orang dari Negara Bagian Carolina Utara dan New Jersey, Amerika Serikat, terlibat dalam penelitian ini. Mereka berusia 18 tahun atau lebih dan menderita beragam radang sendi. Para pasien dibagi dalam kelompok yang bersenam Tai Chi dua kali sepekan dan kelompok yang tidak berlatih.

Hasilnya, kondisi kelompok yang berlatih tercatat membaik dan tubuh mereka lebih seimbang. "Perasaan mereka juga lebih nyaman," kata Leigh Callahan, penulis utama penelitian dan profesor di University of North Carolina di Chapel Hill School of Medicine, Amerika Serikat. Hasil penelitian dipresentasikan pada pertemuan ilmiah tahunan American College of Rheumatology di Atlanta, Georgia, awal November lalu.

Twitter Bikin Pintar

Jejaring sosial bisa dimanfaatkan mendongkrak prestasi siswa. Menurut penelitian di Departemen Biologi dan Mikrobiologi South Dakota State University, Amerika Serikat, mahasiswa yang menggunakan Twitter mencatatkan tren belajar positif dan memiliki rata rata nilai yang lebih tinggi.

Penelitian itu melibatkan 125 mahasiswa jurusan prakesehatan profesional. Sebanyak 70 orang menggunakan Twitter untuk berdiskusi soal pelajaran dan sisanya tidak. Ternyata mahasiswa yang berTwitter lebih aktif belajar dan berhubungan baik antarsiswa atau dengan instruktur. "Mereka saling mendukung dalam komunitas pembelajaran maya," kata Greg Heiberger, koordinator program, seperti dikutip dari publikasi laporan di Journal of Computer Assisted Learning disi November.

Curhat Bikin Kompak

Tidak selamanya mengungkapkan perasaan itu tidak baik. Penelitian terbaru di Belanda justru menunjukkan bahwa berkeluh kesah membuat tim makin kompak sehingga kinerja bersama meningkat. Dari penelitian yang disponsori The Netherlands Organisation for Scientific Research, terlihat kelompok yang anggotanya punya hobi berkeluh kesah justru memiliki solidaritas lebih tinggi dan lebih mampu memecahkan masalah. Adapun grup yang hanya berbagi emosi positif memang tetap solid dan kreatif, tapi tidak sekuat kelompok "pengeluh kesah". "Yang penting berbagi perasaan," kata peneliti Annefloor Klep, seperti dikutip Health Day, Kamis pekan lalu.

Facebook Bikin Asma

Main Facebook bisa memicu asma. Ini terjadi pada seorang remaja laki laki 18 tahun asal Italia penderita asma. Penyakitnya kumat setiap kali dia mengakses Facebook. "Ada indikasi Facebook memicu stres psikologis," kata Gennaro D'Amato, dokter dari Napoli, yang menangani sekaligus memimpin penelitian kasus remaja ini. Sebelumnya memang sudah ada penelitian yang lebih serius tentang kaitan stres dan asma.

Kisah asma dan Facebook ini tentu tidak tiba tiba muncul. Awalnya, akun remaja itu dihapus dari "daftar teman" pada halaman Facebook mantan kekasihnya. Tidak menyerah, dia membuat akun baru dengan nama lain sehingga bisa berteman lagi dengan sang mantan pacar. Tapi, setiap kali dia membuka halaman Facebook mantan kekasih, yang terlihat adalah bertambahnya pria lain di daftar teman berikut foto foto mesra mereka. Pemandangan itulah yang membuatnya sesak napas.

Ibu si remaja mencatat kambuhnya asma setelah anaknya putus hubungan dan aktif memantau Facebook. Sebelumnya, rekam medis menunjukkan remaja itu sudah bebas asma. Menindaklanjuti laporan itu, satu tim dokter mendampingi sekaligus menelitinya. Dari pengukuran aliran pernapasan, tercatat volumenya anjlok setiap kali dia melakukan login ke Facebook, bahkan bisa turun sampai 20 persen, sehingga perlu obat hirup agar napasnya kembali normal.

Rekam medis juga menunjukkan si pasien tidak memiliki kelainan fisik lain yang terkait dengan asma. Akhirnya, dengan bantuan psikiater, si pemuda malang berhasil menyetop aktivitasnya di Facebook. Sejak itu, asmanya tak pernah kambuh lagi. "Ini membuktikan Facebook dan jaringan sosial lainnya bisa menjadi sumber baru stres psikologis," tulis Gennaro D'Amato dalam publikasi hasil penelitian di jurnal The Lancet Medical edisi November.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus