Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Trik Restoran Cepat Saji yang Bikin Konsumen Keluar Uang Lebih Banyak

Beberapa restoran cepat saji menggunakan teknik agar orang membayar lebih dari yang direncanakan semula, cek triknya.

5 Februari 2025 | 22.34 WIB

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang paham makanan cepat saji tidak sehat dan berisiko memicu berbagai masalah kesehatan. Namun, ternyata sulit untuk tidak pernah mampir ke restoran cepat saji dan ternyata memang ada strategi yang mereka gunakan untuk mengundang konsumen meski harga makanannya terus beranjak naik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Beberapa restoran cepat saji menggunakan teknik agar orang membayar lebih dari yang direncanakan semula. Salah satunya dengan memberi diskon yang menggoda orang untuk membeli banyak atau menawarkan makanan dalam bentuk paket, atau dengan harga yang disertai koma, misalnya Rp 10.900.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Otak kita memproses angka-angka dengan cepat dan sering secara emosional, terutama saat memutuskan membeli sesuatu," ujar psikoterapis di New York, Jonathan Alpert, kepada Fox News Digital.

Contohnya, harga yang dicantumkan (dalam rupiah) Rp 10.900. Yang biasa dilihat pembeli adalah angka yang besar, yakni 10.000 dan mengabaikan 900 di belakangnya. Padahal, harga sebenarnya hampir Rp. 11.000. Inilah yang disebut "left-digit effect" menurut laman makanan dan budaya The Takeout.

"Trik ini membuat Anda merasa makanan yang dijual tidak mahal," jelas The Takeout.

Ambil contoh jika Anda membeli tiga makanan berharga Rp 10.900 dan otak langsung menghitungnya total harga Rp 30.000. Padahal yang dibayarkan hampir Rp 33.000.

Jangan tergoda trik restoran
Selain taktik yang disebut 'harga menggoda' ini, restoran cepat saji juga berusaha membuat orang menghabiskan uang lebih banyak dari yang direncanakan, menurut Alpert. Salah satunya menawarkan paket menu yang berisi beberapa macam makanan dan minuman yang Anda nilai "murah". Padahal awalnya Anda tak menginginkan salah satu makanan di paket tersebut.

Contohnya, awalnya Anda hanya ingin makan burger dan minum es teh. Namun karena di paket ada kentang goreng maka Anda pun membayar untuk semuanya karena dinilai total harganya lebih murah.

"Mengembangkan kebiasaan pengeluaran yang penuh pertimbangan bisa membantu melindungi dari trik psikologis dan hanya memilih makanan yang memang diinginkan," saran Alpert.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus