Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bye Bye Nikotin
Ini juga solusi bagi Anda yang ingin berhenti merokok. Solusi ini ditawarkan Pfizer lewat obat pengusir kecanduan nikotin. Di pasar luar negeri, varenicline tartrate dikenal dengan nama Chantix. Obat ini sudah dilepas dua tahun lalu setelah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat.
Obat semacam ini bukanlah pertama. Sebelumnya, usaha untuk menggunting kecanduan ini dilakukan dengan obat dengan berbagai metode, seperti obat semprot atau inhalasi melalui hidung. Lalu ada juga obat antidepresan berupa bupropion hydrochloride yang dikenal dengan nama dagang Zyban.
Ternyata, melalui beberapa penelitian, efektivitas dan keberhasilan jenis obat-obatan tersebut terbatas, yakni hanya 7–30 persen bisa mengusir kecanduan pada nikotin. Sebaliknya, dalam dua laporan yang dikeluarkan Archives of Internal Medicine menunjukkan efektivitas varenicline dalam jangka waktu panjang maupun singkat. Para peneliti menemukan bahwa obat ini memiliki tiga kali kekuatan yang lebih kuat ketimbang placebo bagi mereka yang berusaha untuk berhenti merokok.
Kenapa bisa begitu? Ternyata varenicline bekerja dengan cara lain, yakni menggagalkan menempelnya nikotin pada reseptor di otak. Dengan demikian, rasa nikmat dari merokok tak terasa lagi. Nah, ini jelas bermanfaat bagi mereka yang ingin berhenti merokok.
Di saat lain, obat ini juga merangsang pelepasan dopamine hanya parsial saja. Dopamine adalah hormon sekaligus pembawa pesan dalam otak (neurotransmitter) yang apabila diproduksi berlebih bisa mengakibatkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah. Dampak buruk yang sering muncul akibat seseorang mulai berhenti merokok, seperti pusing, bisa teratasi. Selain itu, berbagai uji klinis juga menunjukkan bahwa varenicline secara umum dinyatakan aman. Di Indonesia, obat ini juga sudah bisa diperoleh, namun harus dengan resep dokter.
Rokok Herbal
Rokok herbal, begitu namanya. Terbuat dari berbagai daun seperti pomelo (sejenis jeruk Bali); tanglad (sejenis rumput khas Filipina); talong punay (jenis tanaman obat Filipina yang buahnya mirip delima), pandan, kakao, dan alagao (tumbuhan obat). Ramon Tan, pemilik perusahaan obat herbal di Filipina, yang punya ide membuat rokok ajaib ini.
Bentuknya tak beda dengan rokok kebanyakan. Cara menikmatinya pun sama. Tinggal bakar, isap asapnya. Berbeda dengan rokok, selepas mengisap asap dari rokok ini, tidur pun terasa nyenyak dan tenggorokan jadi lega. ”Sama sekali tidak menimbulkan ketagihan,” katanya setengah berpromosi.
Efek yang berbeda jauh dengan nikotin yang terdapat dalam rokok membuat banyak orang jatuh cinta pada rokok herbal. Terutama mereka yang tengah berjuang untuk cerai dengan nikotin.
Para perokok berat merasakan betapa sulitnya lepas dari nikotin. Padahal mereka tahu, rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Jantung dan paru-paru adalah organ vital yang sering rusak akibat kebiasaan ini. Gara-gara mencium aroma tembakau, para perokok yang sudah berkukuh berhenti selalu jatuh ke kubangan yang sama. Sebatang rokok kembali dibakar.
Berangkat dari itulah, Tan punya solusi. Pembuatan rokok ini sudah dimulai sekitar 10 tahun silam dengan melibatkan ahli dari Italia dan Rusia. Tujuan Tan adalah membantu para perokok yang tengah berhenti merokok. ”Saat tak lagi merokok, mereka bengong. Nah, rokok ini bisa menggantikan sementara hingga suatu ketika mereka tak lagi membutuhkannya.”
Untuk sementara? Harusnya begitu. Paling lama cukup beberapa minggu saja. Bukan apa-apa. Biarpun aman dari ketagihan, bukan berarti rokok ini sepenuhnya tak beracun. Menurut Badan Kesehatan Kanada, asap yang mengepul masih mengeluarkan karbon monoksida. Jadi, sebagai alternatif, bolehlah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo