Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), polusi udara juga dapat menyebabkan sejumlah penyakit lain. Apa saja?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tujuh penyakit yang sering diderita manusia akibat polusi udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Penyakit jantung
Kematian di dunia bisa dikaitkan dengan penyakit jantung iskemik. Terhitung lebih dari satu juta kematian dini setiap tahun dapat dikaitkan dengan paparan polusi udara rumah tangga.
2. Stroke
Salah satu dari semua kematian diakibatkan stroke dapat dikaitkan dengan paparan harian polusi udara rumah tangga yang timbul dari penggunaan bahan bakar padat dan minyak tanah di rumah.
3. Infeksi saluran pernapasan bawah
Paparan polusi udara hampir berisiko pada masa kanak-kanak dan bertanggung jawab atas 44 persen dari semua kematian akibat pneumonia pada anak di bawah 5 tahun. Polusi udara rumah tangga merupakan risiko infeksi saluran pernapasan bawah akut pada orang dewasa dan berkontribusi terhadap 22 persen dari semua kematian orang dewasa akibat pneumonia.
4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) pada orang dewasa di negara berpenghasilan rendah dan menengah disebabkan oleh paparan polusi udara.
5. Kanker paru-paru
Sekitar 11 persen kematian diakibatkan oleh kanker paru-paru pada orang dewasa. Hal ini disebabkan paparan karsinogen dari polusi udara yang disebabkan oleh penggunaan minyak tanah atau bahan bakar padat seperti kayu, arang atau batu bara untuk kebutuhan energi.
6. Bayi prematur
Dilansir dari MedicalNewsToday, berat lahir bayi rendah dapat diakibatkan pencemaran udara yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir lebih cepat dan kematian bayi.
7. Asma dan sesak napas
Menghirup ozon dan polusi partikel dapat menyebabkan peningkatan serangan asma dan sesak napas. Ini dapat disebabkan oleh paparan jangka panjang dan paparan jangka pendek terhadap polusi udara tingkat tinggi.