Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengalami sakit kepala bisa sangat mengganggu, terutama jika penyebabnya tidak diketahui. Kondisi sakit kepala sangat umum dialami, yakni terjadi pada sekitar 50 persen orang dewasa. Terdapat dua jenis sakit kepala, yakni primer dan sekunder. Keduanya dapat memiliki gejala yang berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, gejala yang dirasakan juga dapat serupa, sehingga membuatnya sulit dibedakan satu sama lain. Salah satu contohnya adalah sakit kepala sisi kiri kepala. Dilansir dari National Headache Institute, hal ini mungkin akibat dari migrain, sakit kepala cluster, atau bahkan sakit kepala tegang, dan bisa menjadi sakit kepala primer atau sekunder.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Migrain
Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala sebelah kiri disebabkan oleh migrain, yang gejalanya meliputi:
- Rasa sakit yang luar biasa di sisi kiri (atau kanan) kepala
- Mual
- muntah
- Kepekaan terhadap suara (phonophobia)
- Kepekaan terhadap cahaya (fotofobia)
- Kepekaan terhadap bau
- Nyeri berdenyut, menusuk, berdebar, atau berdenyut yang sering diperburuk oleh gerakan
- Rasa sakit yang berlangsung antara enam hingga 72 jam, atau terkadang lebih lama.
Gejala migrain bisa sangat intens. Migrain biasanya dipicu oleh suara, bau, atau makanan, dan bahkan bisa dipicu oleh jenis cahaya tertentu seperti lampu neon. Stres dan perubahan hormonal juga bisa menjadi pemicu sakit kepala migrain.
Migrain biasanya dapat diatasi dengan istirahat di ruangan gelap atau mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen. Obat resep seperti Imitrex mungkin diperlukan dalam beberapa kasus untuk memberikan bantuan. Jika sering mengalami sakit kepala migrain atau pengobatan umum yang dilakukan tidak berpengaruh, bantuan klinik migrain ahli mungkin diperlukan untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang lebih sering terjadi daripada migrain dan biasanya lebih sering dialami oleh perempuan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sakit kepala sisi kiri, tetapi lebih sering melibatkan seluruh kepala serta di belakang mata. Sakit kepala tegang sering digambarkan sebagai sensasi tekanan atau cengkeraman yang semakin memburuk seiring berjalannya hari.
Sakit kepala tegang dapat dikaitkan dengan nyeri leher dan bahu serta sensitivitas cahaya, penglihatan kabur, dan mual. Sakit kepala tegang dapat disebabkan oleh berbagai masalah otot, termasuk cedera leher, stres, dan otot tegang di leher dan bahu, serta postur tubuh yang buruk atau tidur dengan cara yang menyebabkan sakit leher. Perawatan sakit kepala tegang berfokus pada menghilangkan penyebab yang mendasarinya, misalnya, ibuprofen untuk radang otot di leher.
Sakit kepala cluster
Layaknya migrain, sakit kepala cluster biasanya terjadi di satu sisi kepala dan terjadi secara berulang. Rasa nyeri yang dirasakan biasanya parah, dan dapat berlangsung berhari-hari hingga berminggu-minggu dan biasanya terletak di belakang satu mata.
Sakit kepala cluster dapat membangunkan pengidapnya selama siklus tidur dan dapat menyebabkan mata berair, kemerahan, dan tersumbat. Kemerahan dan pembengkakan pada wajah di sekitar mata, kelopak mata terkulai, atau penyempitan satu pupil juga dapat dikaitkan dengan sakit kepala cluster.
Sakit kepala cluster dapat berlangsung antara 15 menit dan tiga jam sehari serta dapat berlanjut selama enam sampai 12 minggu sebelum masuk ke masa remisi yang bisa berlangsung enam bulan sampai satu tahun. Tetapi sakit kepala ini juga bisa kronis tanpa masa remisi. Seringkali klinik perawatan sakit kepala diperlukan untuk membantu menentukan penyebab dan pengobatan sakit kepala cluster.
Penyebab lain sakit kepala sebelah kiri
Sakit kepala di sisi kiri kepala juga bisa menjadi penyebab sekunder dari masalah mendasar lainnya seperti:
- Peradangan
- Cedera Otak Traumatis (TBI)
- Arteri Temporal
- Radang dlm selaput lendir
- Diseksi vertebral atau arteri karotis.
Stroke dan tumor otak juga bisa menjadi penyebab sakit kepala sebelah kiri. Namun, sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak atau stroke sering dikaitkan dengan penglihatan ganda, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan gejala neurologis lainnya.