Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ulat sagu merupakan salah satu makanan tradisional yang banyak dikonsumsi di Papua dan beberapa wilayah Indonesia Timur. Meskipun dianggap sebagai kuliner ekstrem oleh sebagian orang, ulat sagu memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan manfaat kesehatan yang baik. Selain dikonsumsi mentah, ulat sagu dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Berikut adalah kandungan gizi serta ragam olahan dari ulat sagu.
Kandungan Nutrisi Ulat Sagu
Ulat sagu (Rhynchophorus bilineatus) memiliki kandungan protein yang tinggi, menjadikannya sumber nutrisi alternatif yang potensial. Dilansir dari jurnal berjudul Kualitas Protein Ulat Sagu, karya Vita Purnamasari dari Universitas Cenderawasih, dalam 100 gram berat kering, terkandung sekitar 25,8 gram protein, 38,5 gram lemak, 2,1 gram abu, 33,2 gram karbohidrat, dan 583 energi (kkal). Selain itu, ulat sagu juga mengandung lemak sehat sebesar 17,3 gram yang berfungsi sebagai sumber energi utama. Lemak ini terdiri dari asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan jantung.
Selain protein dan lemak, ulat sagu juga kaya akan asam amino esensial yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Penelitian yang diterbitkan oleh Danone Nutrindo juga menunjukkan bahwa terdapat kandungan asam amino lisin yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein lain seperti daging sapi dan ayam. Asam amino ini berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang. Selain itu, ulat sagu juga memiliki kandungan berupa asam aspartat, lisin, tirosin, metionin, dan asam glutamat
Ragam Olahan Ulat Sagu
Masyarakat yang biasa mengkonsumsi ulat sagu ini memiliki berbagai cara dalam mengolahnya agar lebih nikmat dikonsumsi. Berikut beberapa olahan ulat sagu yang populer:
1. Dimakan Mentah
Bagi masyarakat Papua, ulat sagu segar sering dimakan langsung tanpa diolah. Teksturnya yang lembut serta rasanya yang gurih dan sedikit manis membuatnya menjadi camilan yang digemari.
2.Ulat Sagu Apatar
Olahan ulat sagu yang populer bagi wisatawan adalah ulat sagu apatar yang diolah dengan cara mencampur ulat sagu bersama aci lalu dibungkus dengan daun sagu. Selanjutnya, bungkusan ulat dan aci itu dibakar selama 15-25 menit hingga matang.
3.Sate Ulat Sagu
Di beberapa daerah, ulat sagu dijadikan sate dengan cara ditusuk menggunakan lidi dan dibakar seperti sate ayam. Hidangan ini sering disajikan dengan bumbu kacang atau sambal khas Papua untuk menambah cita rasa.
4.Sup Ulat Sagu
Beberapa masyarakat mengolah ulat sagu menjadi sup dengan tambahan sayuran seperti bayam atau kangkung. Sup ini memiliki kuah yang kaya akan protein dan sangat bergizi.
5. Ulat Sagu Bakar
Cara paling umum menikmati ulat sagu adalah dengan memanggangnya di atas bara api. Proses ini membuat tekstur ulat menjadi lebih renyah di luar dan tetap lembut di dalam. Ulat sagu bakar biasanya hanya diberi sedikit garam agar rasa alaminya tetap terjaga.
6.Ulat Sagu Goreng
Untuk mendapatkan tekstur yang lebih renyah, ulat sagu bisa diolah jadi makanan lezat. Caranya digoreng dengan sedikit minyak hingga kecokelatan. Beberapa orang menambahkan bawang putih dan cabai untuk memberikan rasa yang lebih gurih dan pedas.
Puspita Amanda Sari dan Bangkit Adhi Wiguna berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Kepala BGN Sebut Belalang dan Ulat Sagu Bisa Jadi Menu Makan Bergizi Gratis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini