Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenapa Anak Tak Boleh Kekurangan Zat Besi? Cek Penjelasan Ahli

Kekurangan zat besi pada anak tidak boleh dipandang mata karena mempengaruhi tumbuh kembang anak dan membentuk generasi anemia.

23 Oktober 2018 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Zat besi, tak boleh kurang sedikit pun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan zat besi pada anak tidak boleh dipandang mata karena mempengaruhi tumbuh kembang anak dan membentuk generasi anemia.

Baca juga: Cegah Anemia pada Anak Perhatikan Nutrisi Zat Besi

"
Anak yang mengalami kekurangan zat besi itu nantinya tinggi badannya lebih pendek dari teman sebayanya, sulit berkonsentrasi, gampang mengantuk, lekas marah, dan mudah capek. Kalau hal itu dibiarkan akan berpengaruh pada prestasi anak di sekolah,” ungkap dr. Swasty Dwirayunita saat berbincang dalam acara “Merck Teaching and Giving Generasi Bebas Anemia” di Serang, Banten, Selasa.

Kekurangan zat besi, sambung dr. Swasty, berkaitan erat dengan anemia. “Anemia itu disebut kekurangan darah. Dalam hal ini, darah kekurangan hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen. Dan hemoglobin itu ada di sel darah merah, di mana struktur bangunan hemoglobin adalah zat besi,” papar praktisi medis PT Merck Tbk.

Menurut dr. Swasty, nilai hemoglobin untuk anak-anak usia 5 -11 tahun adalah 11,5 Hb. Sedangkan, untuk anak usia 12-14 tahun adalah nilainya 12 Hb. “Bila nilai Hb anak itu kurang dari nilai tersebut berarti anak tersebut mengalami anemia,” sebutnya.

“Oleh karena itu, untuk mencegah anemia adalah makan makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah, telur, hati, bayam, kangkung, dan kacang-kacangan. Selain itu, olahraga teratur, istirahat cukup, dan mengasup suplementasi zat bisa bila diperlukan,” tegas dr. Swasty.

Sementara itu, Associate Marketing Director PT Merck Tbk Anie Rachmayani mengatakan bahwa kegiatan “Merck Teaching and Giving Generasi Bebas Anemia” merupakan komitmen Merck, yaitu “WE 100”.

“Tujuan kami adalah memungkinkan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif sampai usia tua hingga 100 tahun. Kami merasa bertanggung jawab untuk turut berkontribusi mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan, terutama anak Indonesia sebagai generasi penerus bangsa,” tuturnya Anie yang telah menjalankan kegiatan ini selama tiga tahun berturut-turut.

Baca juga: Daftar Makanan Sumber Zat Besi Selain Daging

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus