Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Akibatnya, ginjal tidak dapat membuang limbah metabolisme dari dalam tubuh dan tidak dapat menyeimbangkan air serta elektrolit.
Mengutip dari Web MD, gagal ginjal akut tidak selalu permanen. Jika penderita gagal ginjal akut segera mendapatkan perawatan dan tidak memiliki masalah kesehatan serius lainnya maka ginjal dapat kembali bekerja secara normal.
Perbedaan 2 Gagal Ginjal
Tugas utama ginjal adalah menyaring limbah dari darah. Ginjal juga mengeluarkan cairan ekstra dari darah menjadi urine dan mengontrol tekanan darah. Ginjal membantu membuat sel darah merah dan mengatur elektrolit untuk mengaktifkan vitamin D.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman National Kidney Foundation, gagal ginjal akut dapat terjadi secara tiba-tiba dan seringkali reversibel. Penyebab munculnya kondisi ini termasuk kecelakaan, luka, penyakit, infeksi, syok atau konsumsi racun atau obat. Ketika ginjal rusak, maka ginjal akan berhenti memproduksi urine.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal kronis berkembang dalam waktu lama dan umumnya tidak reversibel. Setelah penyakit berkembang dan fungsi ginjal turun 10 hingga 15 persen, dialisis atau cuci darah biasanya diperlukan. Dialisis dapat melakukan beberapa fungsi ginjal tetapi bukan obat untuk penyakit ginjal.
Baca juga : Temuan 42 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut, Warga DKI Jakarta Diimbau untuk Waspada
Selain itu, perbedaan yang menonjol antara dua kondisi ini adalah gagal ginjal akut datang dengan cepat dan seringkali dapat disembuhkan. Sementara gagal ginjal kronis, datang perlahan dan umumnya mengarah ke dialisis jangka panjang.
Ada beberapa tanda dan gejala gagal ginjal akut, meski berbeda tergantung penyebabnya tetapi gejalanya secara umum yaitu:
- Terlalu sedikit urin yang keluar dari tubuh
- Bengkak di kaki, pergelangan kaki, dan sekitar mata
- Kelelahan
- Sesak napas
- Kebingungan
- Mual
- Kejang atau koma pada kasus yang parah
- Nyeri dada atau tekanan
Sebagian besar kasus, gagal ginjal terjadi bersamaan dengan kondisi atau peristiwa medis lainnya. Selain itu, beberapa penderita kondisi berikut juga memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gagal ginjal akut:
- Dirawat di rumah sakit dalam waktu yang lama, terutama di ruang perawatan intensif
- Menderita diabetes
- Lansia
- Memiliki penyakit arteri koroner
- Mengalami gagal jantung atau tekanan darah tinggi
- Memiliki penyakit ginjal atau hati kronis
Demikian komplit soal gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis, termasuk perbedaan antara keduanya.
WINDA OKTAVIA
Baca juga : Bahaya Mengkonsumsi Jengkol Berlebihan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.