Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Langsing tapi menderita burut

Ahmad watik pratiknya, meraih gelar doktor, dengan disertasi berjudul "peran struktur musculoligamentosa dalam patogenesis hernia femoralis. (ksh)

4 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEMAKAI stagen belum tentu membuat langsing. Malahan berbahaya. "Sebab akan mudah terserang hernia femoralis," kata Ahmad Watik Pratiknya, 35 tahun, dalam disertasinya akhir Mei. Ahli anatomi yang kemudian menekuni bidang Ilmu Bedah pada FK-UGM ini berkesimpulan: "memakai stagen berarti mengurangi fungsi otot perut (hipofungsi) sehingga otot mengecil dan melemah (atrofi otot)." Akibatnya hernia femoralis pun akan mencuat dari pangkal paha. Ia mendasarkan pendapatnya ini setelah melakukan penelitian terhadap para penderita hernia alias burut jenis ini selama 3 tahun (1979-1981). Sasarannya adalah sejumlah penderita di desa-desa di Bali dan Yogyakarta. Para penderita diketahui adalah wanita-wanita yang hampir tak pernah lupa memakai stagen, baik untuk melangsingkan tubuh maupun hanya karena kebiasaan saja. Pernah turut dalam pasca sarjana di Universitas Mahidol, Bangkok (Muangthai) untuk memperdalam Ilmu Saraf Dasar, Pratiknya telah menganalisa data klinis hampir 3.000 penderita hernia di 4 rumah sakit (RS UGM, RS Panti Rapih, RS PKU Muhammadiyah dan RS Bethesda) di Yogya dan RSUP Denpasar Bali. Ia juga meneliti langsung hampir 350 penderita hernia femoralis (burut pada paha ke bawah lipat paha). Selain itu, Pratiknya juga memeriksa 54 mayat dan 100 pasang tulang panggul (os coxae) wanita pemakai stagen. Ia tertarik meneliti bidang ini karena penderita hernia femoralis tinggi sekali di Indonesia. "Meski di luar negeri banyak wanita yang menderita penyakit ini," kata Pratiknya' "dari segi frekuensi, jumlah di Indonesia lebih tinggi." Di luar negeri, penderita hernia inguinale (burut pada paha ke atas lipat paha) lebih tinggi ketimbang hernia femoralis. Di Indonesia, sebaliknya. Otot di perut, mempunyai dua fungsi yang pokok. Pertama, untuk menggerakkan tubuh seperti membungkuk, berdiri, miring, dan sebagainya. "Dengan memakai stagen," katanya, berarti mengurangi fungsi otot perut." Fungsi kedua, untuk menopang isi perut. Karena ada stagen, fungsinya juga diambil alih. otot perut yang nganggur ini kemudian mengganggu hubungan struktural antara otot dinding perut (musculoligamentosa obliquus externus abdominis) dan ligamentum inguinale (jaringan liat berwarna putih yang menghubungkan tulang yang satu dengan yang lain dan antara tulang dengan otot). Dari pemeriksaan terhadap 54 mayat dan 100 pasang tulang panggul membuktikan bahwa kalau satu sendi hubungan struktural lemah, juga akan melemahkan yang lain. Dengan melemahnya ligamentum, lubang (pintu) hernia pun mudah menjadi lebar. "Ini juga memudahkan usus atau alat dalam lain keluar dari rongga perut," kata Pratiknya. Dan terjadilah hernia. Selama tidak timbul komplikasi, penyakit hernia tidak begitu mengganggu -- sebab cuma berupa benjolan. "Tapi kalau benjolan itu berisi usus yang nyelonong dari tempatnya semula, "ini yang berbahaya." Usus yang tidak bisa masuk lagi dan kalau terjepit usus bisa bocor yang berakibat fatal. Untuk jenis hernia femoralis kemungkinan terjepitnya usus lebih besar dlbandingkan dengan hernia ingulnale -- antara 7 sampai 18 kali lebih bcrbahaya. Penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa kasus reponibel (usus bisa keluar masuk) mencapai angka tertinggi. Menyusul kasus irreponibel (usus keluar dan tidak bisa masuk kembali). Yang paling sedikit adalah kasus incarceratio (usus terjepit). Penelitian Pratiknya menghasilkan sebaliknya. Bukan saja 80% penderita yang datang ke RS sudah dalam keadaan komplikasi, tapi dari jumlah itu 68,8% telah dalam keadaan incarceratio. Baru menyusul yang irreponibel (22,8%) dan reponibilis (8,4%). Biasanya tahap komplikasi manapun harus disembuhkan dengan operasi. "Anggapan bahwa dengan memakai stagen, seseorang bisa langsing, adalah keliru," ungkap Ahmad Watik Pratiknya. Memang bisa menampilkan bentuk tubuh yang lebih baik. Tapi kelangsingan hanya pada saat stagen dipakai, "begitu dibuka, perut menjadi besar karena otot perut menjadi lemah." Lagi pula, stagen di Indonesia tidak elastis seperti stagen "Barat" yang biasa disebut korset. Doktor kelahiran Banjarnegara (Jawa Tengah) ini kemudian menandaskan: "Tapi saya tidak cenderung melarang wanita memakai stagen." Dia kemudian menganjurkan cara-cara mengamankan perut yang dililit stagen. Yaitu dengan aktivitas fisik, dengan melatih otot perut, antara lain senam. Tindakan lain ialah segera pergi ke dokter begitu timbul benjolan di pangkal paha. Memang stagen bukan satu-satunya penyebab hernia femorallis. Pratiknya menyebut beberapa faktor yang cukup dominan lainnya. Antara lain faktor usia, tingginya angka kehamilan dan aktivitas fisik yang kurang. Tiga faktor itu, meskipun si ibu tidak memakai stagen, secara alami bisa melemahkan otot perut. Disertasi Pratiknya yang berjudul "Peran struktur musculoligamentosa dalam patogenesis hernia femoralis", "pantas mendapat pujian," kata Prof. Dr. Heyder bin Heyder, Ahli Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang yang menjadi anggota tim penguji. Bahkan tambah Prof. Heyder, "Pratiknya telah membawa suatu penglihatan baru terhadap timbulnya hernia fermoralis." Ia memang lulus dengan cumlaude.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus