Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alergen adalah zat tidak berbahaya yang menyebabkan reaksi alergi dan rhinitis alergi, atau demam, adalah respons alergi terhadap alergen tertentu. Serbuk sari adalah alergen yang paling umum pada rhinitis alergi musiman. Ini adalah gejala alergi yang terjadi seiring pergantian musim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Medical News Today, rhinitis alergi juga sering disebut demam karena menyebabkan bersin, hidung tersumbat atau berair, mata berair, dan gatal-gatal pada hidung, mata atau langit-langit mulut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi ini lebih sering terjadi pada musim semi, musim panas, dan awal musim gugur. Gejala juga dapat muncul akibat sensitivitas alergi terhadap serbuk sari dari pohon, rumput, atau gulma, atau spora jamur di udara.
Gejala rhinitis alergi dapat dimulai pada waktu yang berbeda dalam setahun, tergantung pada zat apa yang menjadi alergi terhadap pasien. Seseorang yang alergi terhadap serbuk sari biasa akan memiliki gejala yang lebih parah ketika jumlah serbuk sari lebih banyak.
Gejala pada kondisi ini termasuk:
- Bersin
- Mata berair
- Tenggorokan gatal
- Hidung tersumbat, gatal, atau berair
Gejala yang parah termasuk:
- Berkeringat
- Sakit kepala
- Kehilangan penciuman dan rasa
- Nyeri wajah yang disebabkan oleh sinus yang tersumbat
- Gatal menyebar dari tenggorokan ke hidung dan telinga
- Beberapa orang juga bisa mengalami kelelahan, mudah marah, dan insomnia.
- Orang yang menderita asma bisa mengalami lebih banyak mengi dan sesak napas.
Dikutip dari Cleveland Clinic, alergen tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Tetapi jika mengalami demam setelah terkena alergen, maka sistem kekebalan tubuh akan melindungi tubuh dengan melepaskan bahan kimia alami ke dalam aliran darah.
Bahan kimia ini disebut histamin, dan dapat menyebabkan selaput lendir di hidung, mata dan tenggorokan menjadi meradang dan gatal. Alergi dapat diakibatkan oleh banyak hal, termasuk:
- Tungau debu yang hidup di karpet, gorden, tempat tidur dan furnitur
- Serbuk sari dari pohon, rumput dan gulma
- Bulu hewan peliharaan (serpihan kecil kulit mati)
- Spora jamur
- Kecoa, termasuk air liur dan kotorannya