Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak usaha pencucian pakaian atau laundry kebanjiran order di libur Lebaran 2024 ini. "Sejak Kamis (4 April 2024) lalu meningkat 50-70 persen dibandingkan hari biasa," ujar Lasmaria, pemilik Laundry Shopi di Jalan Kemandoran I, Jakarta Selatan, Senin, 8 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelanggannya datang membawa tumpukan baju dari perumahan Permata Hijau dan permukiman di sekitar Jalan Pulo Mawar. Menurut Lasmaria, 30 tahun, para banyak di antara pelanggannya datang setelah ditinggal asisten rumah tangga pulang kampung. Saat ini, sekitar 400 kilogram pakaian menumpuk di jasa pencucian di dekat kantor Kelurahan Grogol Utara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah menetapkan jadwal cuti dan libur bersama Idul Fitri 2024 pada 8 sampai 15 April 2024. Ada juga perusahaan yang lebih dulu memulai cuti bersama pada Jumat, 5 April. Momen libur panjang ini digunakan para perantau di kota besar untuk pulang kampung, termasuk para asisten rumah tangga. "Kebanyakan peningkatan order ini, ya, karena ART nya pada mudik," kata Lasmaria.
Lasmaria membuka bisnis laundry sejak Maret 2023. Dia mengatakan ordernya juga meningkat pada Idul Fitri 2023, namun, pada Lebaran 2024 ini, lonjakannya jauh lebih tinggi. "Perbandingan dengan lebaran tahun kemarin bisa 50 persen," ujarnya.
Banjir order laundry itu membuat Lasmaria kewalahan. Dia sampai harus mempekerjakan satu pekerja lepas sebagai tenaga tambahan. Di hari biasa, Lasmaria dibantu empat karyawan. Satu orang sudah mudik duluan, dua lainnya baru cuti pada 10 sampai 14 April 2024.
Seperti kebanyakan laundry yang tetap buka selama libur Lebaran 2024, laundry milik Lasmaria hanya melayani jasa mencuci dan melipat pakaian. Ada pun layanan setrika mereka setop sementara hingga 16 April mendatang.
Berbeda dengan Laundry Shopi, Ananda Cuciin Laundry di Jalan Palmerah Barat justru tidak mengalami kenaikan pesanan. "Mungkin karena makin banyak tukang laundry, ya," ujar karyawan perempuan yang enggan disebutkan namanya. Menurut dia, seperti hari biasa, usaha binatu itu menerima sekitar 30 kilogram pakaian untuk dicuci setiap hari.
Pilihan Editor: Tips Bangun Bisnis Laundry untuk Pemula