Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Lora Fadil Punya 3 Istri, Ini Dampak Positif dan Negatif Poligami

Foto Lora Fadil bersama dengan tiga istrinya saat pelantikan di gedung DPR pada Selasa, 1 Oktober 2019 sempat viral. Intip dampak poligami.

4 Oktober 2019 | 14.06 WIB

Lora Fadil mengajak tiga istri dan enam anaknya ke Jakarta dalam acara Pelantikan anggota DPR, Selasa, 1 Oktober 2019. Pria yang telah menikah selama 22 tahun ini, namanya dicari netizen setelah tertangkap kamera tertidur ketika rapat paripurna DPR kedua. Dok Pribadi Fadil Muzakki Syah
Perbesar
Lora Fadil mengajak tiga istri dan enam anaknya ke Jakarta dalam acara Pelantikan anggota DPR, Selasa, 1 Oktober 2019. Pria yang telah menikah selama 22 tahun ini, namanya dicari netizen setelah tertangkap kamera tertidur ketika rapat paripurna DPR kedua. Dok Pribadi Fadil Muzakki Syah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Lora Fadil, sedang menjadi perbincangan publik. Foto Lora Fadil bersama dengan tiga istrinya saat pelantikan di gedung DPR pada Selasa, 1 Oktober 2019 sempat menjadi viral.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perwakilan partai NasDem ini mengaku bahwa ketiganya adalah istri sah. Fadil mengatakan bahwa sudah 22 tahun berumah tangga dan 8 tahun hidup dengan tiga istri. “Waktu pelantikan periode pertama 2009, masih bawa dua istri. Tahun 2014 saya sudah bawa tiga istri,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menjalani poligami atau beristrikan lebih dari satu memang memiliki pro dan kontra di sejumlah wilayah. Melansir dari situs Psychology Today, dosen di Universitas Oxford, Neel Burton mengatakan bahwa dari segi positif, poligami sangat baik bagi istri khususnya dalam hal pembagian kerja dan pengasuhan anak di rumah. “Para istri bisa saling bekerjasama untuk menjaga rumah dan membesarkan anak dengan lebih efektif,” katanya.

Untuk suami, poligami bisa menjadi tanda akan status sosial yang tinggi. Sebab menurut Burton, hanya pria yang mapan secara finansial saja yang mampu memiliki banyak istri. “Karena menikah bukan hanya soal kebutuhan seks saja, melainkan juga bagaimana suami bisa menghidupi istri dan anak-anak mereka,” katanya.

Namun dari segi negatif, Burton mengatakan bahwa anak-anak maupun istri sangat rentan mengalami rasa cemburu yang tinggi. Sebab, dengan banyaknya anggota keluarga, seorang suami bisa saja lebih perhatian kepada individu tertentu.

“Adil mungkin bisa diterapkan secara keuangan, tapi saat berbicara tentang perasaan, seorang suami pasti memiliki ketertarikan kepada satu orang dibanding lainnya. Ini yang membuat anggota keluarga menjadi cemburu dan sering berseteru,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | PSYCHOLOGYTODAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus