TIBA-TIBA Abusudin roboh dan menggelepar kesakitan. "Kaki saya bagai ditusuk jarum dan tubuh jadi panas dingin. Lalu kaki saya lumpuh," tutur nenek berusia 65 tahun itu. Tak hanya menimpa Abusudin, kelumpuhan mendadak itu tiba-tiba saja merebak di Kecamatan Ulu Musi, Lahat, Sumatera Selatan. Sekitar 1.000 penduduk kini lumpuh, lemah, dan tak berdaya. Bukan cuma mereka yang dewasa, anak-anak pun diserang kelumpuhan yang melanda 10 desa di kecamatan itu. Wabah itu mulai berjangkit sebulan lalu, tapi telah menelan banyak korban. Di Desa Simpang Perigi, dari 2.000 warga, 400 orang terserang kelumpuhan. Di tengah keadaan parah itu, lebih banyak penduduk yang memilih pengobatan dukun daripada puskesmas. Ada pula yang membiarkannya, karena setelah lumpuh selama 1 hingga 3 minggu, kelumpuhan itu hilang sendiri. Namun, pada beberapa kasus, setelah hilang, kelumpuhan menyerang lagi 1 atau 2 minggu kemudian. "Penyakit aneh yang menyerang penduduk Ulu Musi itu sejenis malaria yang belum dikenal," ujar Yusra Satria, dokter puskesmas Keban Agung. Namun, lulusan Universitas Andalas itu belum dapat memastikannya karena pemeriksaan virus mesti dilakukan di laboratorium. Dalam pengakuannya, pengobatan malaria yang diberikannya hanya berdasar prakiraan semata. "Terapi ini menyembuhkan, walau tak seratus persen," ujarnya. Data di puskesmas menunjukkan malaria menduduki tempat yang "terhormat". Peringkat pertama. Malaria di sini, menurut Yusra, sulit diberantas. Kondisi lingkungan pedesaan yang dikelilingi hutan menyulitkan pemberantasan nyamuk yang berkembang subur. Karena jenis penyakit yang belum jelas itu, Bolovian Saragih, dokter puskesmas Padang Tepong, mengaku berhati-hati dalam memberi pengobatan. Ia hanya memberi pengobatan simtomatis dengan obat-obatan antinyeri, penurun panas, vitamin, dan tetrasiklin. "Saya takut ada efek samping, karena virus penyakit itu masih misterius," ujar dokter ini. Meski sudah serius, laporan wabah itu belum sampai ke dinas kesehatan maupun Pemda Lahat. Tak semua penduduk datang berobat ke puskesmas, hingga pendataan angka pastinya sulit. Sementara ini hanya ada satu puskesmas dan empat buah puskesmas pembantu di sana. Tidak semuanya berfungsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini