Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis peraih Nobel Prize Malala Yousafzai hadir di karpet merah Piala Oscar 2023, Minggu, 12 Maret 2023. Ini merupakan kali pertama aktivis pendidikan perempuan dari Pakistan itu datang ke upacara Academy Awards setelah film yang diproduserinya, Stranger at the Gate, masuk nominasi Oscar untuk kategori Best Documentary Short.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malala yang didampingi suaminya, Asser Malik, ingin penampilan perdananya di Oscar ini berkesan. Dia memilih gaun Ralph Lauren silver sequined dengan tudung penutup kepala pengganti kerudung, berlengan panjang, dan detail strap di satu sisi pinggang. Dia mengaksesi hanya dengan cincin berlian perak besar dan cincin emas dengan zamrud besar dari Santi Jewels, dan memakai riasan minimal, dan menambahkan semburat warna dengan bibir merah cerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam unggahannya di Instagram, Malala menulis bahwa gaun ini memiliki makna mendalam. "Itu semua hanya mimpi. Saya ingin gaun saya mewakili pesan film kami @strangeratthegate dan mewujudkan harapan. Terima kasih banyak kepada tim brilian yang membantu mewujudkan visi saya," tulis dia.
Dia juga menyebut sutradara filmnya, Joshua Seftel, produser Conall Jones, dan subjek film yang menginspirasi, Bibi dan Mac.
Aksesori yang dikenakan Malala juga patut jadi perhatian. Dilansir dari Daily Pakistan, Malala memilih anting-anting liontin dari platinum, yang dimiliki dan dikenakan oleh Ratu Soraya Tarzi pada 1930-an. Soraya adalah seorang pejuang perubahan di Afghanistan dan menteri pendidikan yang aktif bekerja untuk mendidik dan membebaskan perempuan Afganistan.
Malala juga mengenakan cincin berlian navette abad ke-19 dan cincin menakjubkan dari zamrud dan berlian berukir antik, dibuat dengan ahli di India dan warna hijau untuk Pakistan.
Malala sendiri adalah seorang remaja aktivis pendidikan saat Taliban Pakistan memburunya. Mereka menghentikan bus sekolahnya dan menembak wajahnya pada 2012. Dia selamat dan dua tahun kemudian memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian. Dia dikenal untuk advokasi hak asasi manusia, dan kampanye untuk pendidikan perempuan dan anak-anak di Pakistan.
Pada bulan November, dia meminta Pemerintah Inggris untuk 'melangkah lebih berani' dalam mendukung perempuan Afghanistan yang hidup di bawah Taliban.
Film berdurasi 29 menit yang diproduseri Malala bercerita tentang seorang mantan Marinir AS, berasal dari Indiana, yang pergi berperang untuk negaranya dan dikerahkan ke Irak dan Afghanistan. Begitu dia kembali ke rumah setelah perang, dia menderita PTSD dan berubah menjadi Islamofobia.
"Untuk percaya bahwa orang bisa berubah — dan bersedia mengubah diri kita sendiri — adalah harapan terbaik kami untuk dunia yang lebih baik. Saya sangat bangga dengan @strangeratthegate dan orang-orang yang membuatnya. Silakan bagikan film kami dengan teman dan keluarga Anda," tulis Malala dalam posting Instagram pekan lalu.
HARPER'S BAZAAR | DAILY MAIL | DAILY PAKISTAN