Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Melistrik kepala

Kemungkinan mencegah kerontokan rambut lewat penye ngatan listrik ditemukan anne kramer. dilakukan dgn alat buatan current technology corp. alat tsb akan mulai dipasarkan. biayanya 5000 dolar.

22 September 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DEMI rambut, tiga puluh sukarelawan menyediakan dirinya sebagai "kelinci percobaan". Dalam sebuah penelitian di University of British Columbia (UBC), Vancouver, Kanada, kepala mereka dibiarkan disengat listrik 12 menit tiap minggu. Yang diteliti adalah kemungkinan mencegah rontoknya rambut lewat penyengatan listrik. Percobaan itu dilakukan dengan alat bikinan perusahaan Current Technology Corp., Kanada. Kendati dilakukan di universitas, metode percobaannya sekilas terkesan tidak ilmiah. Hasilnya ditentukan dengan setiap kali menghitung jumlah rambut selesai dilakukan penyengatan. Setelah 36 minggu, rambut sukarelawan itu berhenti rontok. Pada 29 orang malah rambutnya tumbuh 66%. "Secara patologis hasil penelitian ini sulit diterangkan," kata Dr. Stuart Maddin. Tapi dalam International Journal of Dermatology yang terbit Agustus lalu, dermatolog yang mengkoordinasikan percobaan tadi mengungkapkan bahwa kenyataan itu bukannya tidak masuk akal. Menurut Maddin, arus listrik sangat mungkin merangsang pertumbuhan jaringan halus dan sel penumbuh rambut. Pernyataan Maddin mengacu kepada metode pengobatan yang sudah umum dilakukan. Arus listrik lemah sejak 20 tahun lalu dipakai untuk merangsang pertumbuhan jaringan halus pada luka. Tapi harus diakui tidak ada dokter yang punya gagasan menggunakannya untuk menumbuhkan rambut. Yang menemukan gagasan ini adalah Anne Kramer, kini presiden direktur Current Technology. Ia mempunyai teman yang selain menderita migrain juga botak. Pada pengobatan dengan cara akupungtur kawan itu mendapat penyengatan listrik di kepalanya. Aneh, bukan hanya migrain saja yang sembuh. Rambut juga tumbuh di kepalanya yang botak. Anne Kramer melihat kemungkinan mendapat untung dari kebetulan itu. Bersama suaminya kemudian ia mendirikan Current Technology Corp. Ia juga membeli penemuan akpungturis yang merawat kawan mereka. Langkah selanjutnya memodifikasi alat sengat akupungtur tadi dan membiayai penelitian Dr. Maddin di UBC yang dinyatakan berhasil. Menurut Anne Kramer, Desember mendatang alat penyengat kepala itu akan mulai dipasarkan. Ia yakin alat tersebut laku. Di AS beberapa alat ini sudah dioperasikan untuk menjajaki pasar. Perawatannya sampai 5.000 dolar sekali sengat, atau 250.000 dolar untuk 50 sengat sampai rambut tumbuh. Peminatnya banyak. Pasarnya juga terbuka luas. Ada 10 juta orang berkepala botak di Amerika dan Eropa. Namun, perusahaan itu harus menghadapi persaingan keras mengingat kini puluhan merek obat rambut beredar dan semua manjur dalam mencegah kerontokan rambut. Yang populer adalah Rogaine, produk Upjohn Co. Pemakai obat ini rata-rata hanya mengeluarkan 7.000 dolar setiap bulan. Jadi, lebih murah dibandingkan dengan sengatan listrik. Tapi menurut penelitian, Rogaine cuma menumbuhkan rambut kalong yang menyerupai rambut bayi. "Dengan alat kami rambut yang tumbuh itu rambut sebenarnya," kata Anne Kramer di kantornya. Hanya alatnya itu tidak berdaya menghadapi botak total. Pada kebotakan, akar rambut biasanya telah mati. Ini seperti pohon yang tak bisa tumbuh lagi karena akarnya sudah mati. Toeti Kakiailatu (Vancouver)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus