Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Memahami Penyebab dan Jenis Diplopia, Gangguan Penglihatan Ganda

Diplopia atau penglihatan ganda adalah kondisi medis di mana seseorang melihat dua gambar dari satu objek yang sama.

30 Agustus 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai jenis gangguan pada mata. Salah satu yang kerap ditemui adalah diplopia. Orang yang mengalaminya akan kebingungan karena saat melihat suatu objek, akan terlihat dua.

Dilansir dari Medscape, diplopia adalah gangguan penglihatan di mana seseorang melihat dua gambar terpisah dari objek yang sebenarnya hanya satu. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu mata (monokuler) atau kedua mata (binokuler). Penglihatan ganda bisa bersifat temporer atau kronis, dan penyebabnya bervariasi dari masalah otot mata hingga gangguan neurologis.

Jenis-Jenis Diplopia

1. Diplopia Monokuler

Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, diplopia monokuler terjadi ketika penglihatan ganda tetap ada meskipun salah satu mata ditutup. Kondisi ini biasanya lebih ringan dan seringkali disebabkan oleh masalah seperti astigmatisme, katarak, atau ketidakcocokan kacamata atau lensa kontak.

2. Diplopia Binokuler

Terjadi ketika penglihatan ganda hanya muncul ketika kedua mata terbuka. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh masalah pada otot atau saraf yang mengontrol pergerakan mata dan biasanya lebih serius. Diplopia binokuler akan hilang jika salah satu mata ditutup.

Tipe-Tipe Diplopia Berdasarkan Arah

- Diplopia Vertikal: Terjadi ketika Anda melihat gambar tambahan di atas atau di bawah gambar utama.
- Diplopia Horizontal: Terjadi ketika Anda melihat gambar ganda dari satu sisi ke sisi lain.

Diplopia merupakan masalah yang cukup umum. Di Amerika Serikat, diperkirakan lebih dari 800.000 orang mengunjungi dokter spesialis mata setiap tahun karena mengalami penglihatan ganda. Kondisi ini juga sering menjadi alasan orang pergi ke ruang gawat darurat.

Gejala diplopia selain penglihatan ganda dapat mencakup sakit kepala, mual, pusing, dan nyeri mata, terutama saat menggerakkan mata.

Penyebab diplopia meliputi:

1. Masalah Mata: Astigmatisme, rabun jauh (miopia), rabun dekat (hiperopia), katarak, sindrom mata kering, dan keratokonus.
2. Gangguan Saraf dan Otot: Masalah saraf kranial, migrain, proptosis, dan cedera kepala.
3. Kondisi Kesehatan: Miastenia gravis, vertigo, aneurisma otak, stroke, diabetes, kekurangan vitamin B1, penyakit tiroid, dan sklerosis multipel (MS).

Dokter spesialis mata akan mendiagnosis diplopia melalui pemeriksaan mata dan tes ketajaman penglihatan. Untuk diplopia binokuler, mungkin diperlukan tes tambahan seperti MRI, CT scan, atau tes darah untuk menilai kondisi pada otot, tulang, otak, atau tulang belakang.

Perawatan diplopia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah yang mungkin diambil meliputi:

1. Kacamata atau Lensa Kontak Baru: Untuk memperbaiki masalah refraksi.
2. Penggunaan Lensa Kontak Khusus: Untuk membantu menyelaraskan penglihatan.
3. Terapi Okular: Latihan mata untuk memperbaiki koordinasi.
4. Operasi: Untuk kondisi seperti katarak atau masalah otot mata.

Tidak ada cara khusus untuk mencegah diplopia, tetapi merawat mata dengan baik dapat membantu. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

1. Tidak merokok.
2. Memberikan waktu istirahat bagi mata dari layar elektronik.
3. Menggunakan kacamata pelindung saat diperlukan.
4. Menjadwalkan pemeriksaan mata secara rutin.

Penglihatan ganda sering kali bersifat sementara dan bisa membaik dengan sendirinya. Namun, jika diplopia berlangsung lama atau disertai gejala seperti sakit mata, pusing, atau kelemahan otot, segera kunjungi dokter atau ruang gawat darurat. Penglihatan ganda bisa menjadi tanda masalah serius seperti stroke.

Beritahu dokter tentang perubahan pada mata atau penglihatan Anda. Jika Anda menggunakan kacamata atau lensa kontak, pastikan untuk memeriksakan mata secara teratur agar resepnya tetap sesuai.

Pilihan Editor: Saran Dokter Mata buat Pengguna Lensa Kontak 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus