Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diplopia terjadi ketika seseorang melihat dua bayangan dari satu objek yang sama, seperti dikutip dari WebMD. Kondisi itu harus segera ditangani, karena beberapa penyebab diplopia memerlukan penanganan yang serius dan pemeriksaan secepatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diplopia bisa terjadi di satu maupun kedua mata sekaligus. Penglihatan ganda biasanya bersifat sementara, namun bisa pula menjadi masalah kesehatan yang serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biasanya gejala diplopia paling sering penglihatan kabur. Kedua objek bisa terlihat berdampingan. Saat mengalami kondisi itu salah satu bayangan objek tampak lebih buram.
Penyebab diplopia
Mengutip Stanford Health Care, penglihatan ganda bisa dialami tak hanya karena satu penyebab saja.
- Kornea
Kornea lapisan bening yang menutupi bagian depan mata. Fungsi utamanya untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata. Masalah kornea akan menganggu bagian permukaan. Kondisi itu yang memicu penglihatan ganda. Masalah kornea mata, yaitu astigmatisme, mata kering. Kondisi gangguan kornea mata juga tersebab infeksi seperti herpes zoster, dan bekas luka atau cedera.
- Lensa mata
Lensa mata dan kornea berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke retina. Lensa berada di belakang pupil dan mampu berubah bentuk saat berfokus melihat objek. Masalah lensa mata yang paling umum memicu penglihatan ganda, yakni katarak.
- Otot mata
Enam otot di rongga mata mampu mengontrol gerakan ke semua sisi. Masalah ekstraokular –otot utama penggerak bola mata— menimbulkan adanya kelemahan. Beberapa masalah otot mata, salah satunya graves, tersebab tiroid. Kondisi itu mempengaruhi otot mata yang membuat penglihatan ganda vertikal, satu gambar muncul di atas objek asli.
Masalah lainnya, Strabismus atau mata tidak sejajar. Kondisi itu terjadi karena otot mata melemah atau lumpuh.
- Saraf
Beberapa saraf kranial menghubungkan otak ke otot untuk mengontrol gerakan mata. Kondisi yang menganggu saraf kranial ini menyebabkan penglihatan ganda. Penyakit yang mempengaruhi kerusakan saraf kranial di antaranya, diabetes, sindrom guillain-barre, myasthenia gravis, multiple sclerosis.
- Otak
Beberapa bagian otak memproses informasi visual yang dikirimkan dari mata melalui saraf. Jika bagian itu mengalami sakit atau cedera, maka akan memicu penglihatan ganda. Kondisi otak yang menyebabkan penglihatan ganda meliputi aneurisma, tumor, sakit kepala sebelah, tekanan akibat pendarahan, infeksi, trauma, dan stroke.
- Arteritis sel raksasa
Arteritis sel raksasa atau arteritis temporal terjadi ketika arteri di dekat pelipis mengalami peradangan. Kondisi itu menyebabkan berkurangnya aliran darah, yang mengakibatkan neuropati optik iskemik. Gejalanya antara lain penglihatan ganda, pusing, dan kelelahan.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu