Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air muka Robby Firlian tampak tegang menghadapi meja di depannya. Matanya menyapu peralatan meracik kopi yang terletak di meja: dari mesin espresso, bocong untuk menuang susu, sampai cawan dan perintilan lainnya. Tak lama kemudian, penghitung waktu yang terletak di seberang meja mulai menghitung mundur. Ketegangan di wajah Robby mengendur saat ia mulai meraih alat-alat di depannya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo