Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Enam belas pemain teater membacakan cerpen Danarto tanpa teks secara bergantian. Tubuh mereka bergerak seperti tingkah binatang, melompat dengan tangan di depan seperti kijang. Ada juga yang bergerak sedang melempari buah mangga di pohon. Sebagian lain diam seperti batu. Seorang pria bersarung tidur pulas di kursi. Di pojok panggung, seorang lelaki tua duduk sembari membaca koran.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo