Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Membimbing New Kids on the Block

Tubuh-tubuh mungil itu sering kali memiliki pengetahuan yang jauh melebihi orang tuanya. Hindari sebanyak mungkin larangan.

26 Juli 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini dia new kids on the block. Para indigo kids, meski masih muda usia, tak boleh diperlakukan sebagai anak kecil?apalagi dalam pengertian tradisional?sebagai makhluk yang tak punya hak atas apa pun kecuali yang dipilihkan orang tua mereka. Itu tabu nomor satu. ?Mereka memang kecil dalam usia, tetapi matang dalam kedewasaan,? ucap Wendy Chapman, pakar psikologi pendidikan dan penulis 10 Cara Membesarkan Anak Indigo.

Ambillah contoh sederhana dalam berpakaian. Sementara anak-anak ?normal? (baca: non-indigo) merasa tenang-tenang saja dipilihkan pakaian oleh orang tua mereka, anak indigo sering rewel ingin memilih pakaian sendiri, bahkan sejak mereka bisa membedakan warna. ?Sebaiknya orang tua sudah mengajarkan kepada mereka bisa mandi sendiri sedini mungkin,? demikian saran Chapman. Makin besar tanggung jawab yang Anda berikan kepada bocah indigo untuk mengurus dirinya, akan semakin tinggi rasa hormatnya kepada Anda.

Anak-anak ini juga tak suka diikat terlalu banyak peraturan, apalagi menyangkut sikap ideal. ?Kalau Anda sebagai orang tua hanya bisa mencontohkan lewat kata-kata namun tidak dengan sikap, mereka akan berpikir Anda tak punya integritas dan tak patut dicontoh,? kata Lee Carroll dan Jan Tober, penulis buku laris The Indigo Children: the New Kids Have Arrived. Dan sekali mereka merasa Anda tak pantas diteladani, mereka akan banyak melakukan berbagai tindakan mengesalkan yang sebenarnya hanya merupakan ?ujian? versi mereka untuk konsistensi Anda.

Namun, karena para bocah beraura nila ini juga dikenal memiliki tingkat emosi yang sangat sensitif, mereka juga harus diberi pemahaman tentang kondisi yang mereka alami sejujurnya supaya mereka siap bila orang lain melihat mereka ?berbeda?. Uraikan seperti layaknya berbicara dengan orang dewasa, tentang makna hidup, dan tujuan-tujuan mulia apa yang bisa mereka capai dengan keberadaan yang spesifik itu.

Joseph Ghabi dari The Free Spirit Centre bahkan menyebut anak-anak ini sebagai ?para empu pencerahan? (enlightened masters) karena sering kali mereka yang memberikan contoh-contoh kehidupan yang berada di luar jangkauan pikiran dan pengetahuan orang tua masing-masing. Bisa saja mereka bercerita tentang sesuatu di masa lalu dengan rinci, atau hal-hal yang akan terjadi di masa depan.

Kemampuan supernatural seperti ini, menurut psikiater Dadang Hawari, sebenarnya sederhana saja. Kehidupan manusia bergantung pada gelombang, seperti gelombang suara pada radio atau gelombang cahaya. ?Pada saat-saat tertentu, anak-anak indigo ini bisa berpinah frekuensi dari gelombang fisik ke metafisik, seperti sebuah radio yang menangkap siaran gelombang lain,? ujar Dadang memberi perumpamaan. Untuk itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyarankan agar orang tua selalu siap memberi penjelasan, terutama bila sudah menyangkut wilayah fantasi dan perbedaannya dengan realitas.

Itu berarti, sepintar-pintarnya seorang anak indigo, perhatian dan waktu dari orang tua tetaplah faktor utama yang harus diberikan.

Akmal Nasery Basral


Membimbing Anak Indigo

Berikut ini tips membimbing anak indigo berdasar anjuran Wendy Chapman, Lee Caroll, dan Jan Tober, serta Dadang Hawari.

  • Selalu jujur pada mereka, jangan memanipulasi.
  • Tunjukkan penghargaan dan hormati mereka dengan tulus.
  • Beri lebih banyak ruang kebebasan.
  • Bantu kemampuan metafisik mereka, kembangkan kesadaran mereka akan tujuan hidup.
  • Ajarkan kemampuan mengelola energi, ajarkan teknik relaksasi dan meditasi.
  • Hargai emosi mereka yang sensitif.
  • Temukan terapi alternatif yang cocok untuk kondisi fisik dan mental mereka.
  • Hindari sikap serba melarang dan otoriter yang selalu menyuruh ini-itu.
  • Tunjukkan lewat sikap Anda, bukan sekadar kata-kata.
  • Lihat mereka setara secara spiritual.
  • Berikan waktu dan perhatian sebanyak mungkin. Hiasi dengan humor yang mem-buat mereka rileks.
  • Jelaskan perbedaan antara fantasi dan realitas.
  • Biarkan mereka menikmati fantasi, sepanjang mereka tidak terserap dan menganggap diri mereka sebagai bagian mutlak dari fantasi itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus