MUSIM panas yang kini tengah berlangsung di belahan bumi utara, seperti negara-negara Eropa, merupakan saat yang menyenangkan. Pantai dan tempat-tempat terbuka diserbu oleh penikmat siraman matahari. Mulai dari nenek-nenek hingga anak-anak berjejer bagai ikan pindang, kadang tanpa busana. Juga tanpa sadar bahaya kanker kulit yang mengintai. Sinar matahari, yang membuat para bule itu menjadi kecokelatan, seperti diketahui, mengandung sinar ultraviolet. Yang belum banyak diketahui penikmat matahari, krim pelindung kulit yang mereka pakai tidak bisa meredam pengaruh ultraviolet, khususnya yang A. Memang, dibandingkan dengan ultraviolet B, pengaruh ultraviolet A terhadap kesehatan kulit hanya seperseribunya. Tetapi, ketika matahari beranjak tepat di atas kepala, kekuatannya akan berlipat 10 kali. "Sepanjang hari-hari libur, mereka membiarkan dirinya didera ultraviolet A," kata Dr. John Hawk, Kepala Unit Patabiologi pada St. Thomas Hospital, London. Meskipun produk krim tadi dikatakan dapat menghalau pengaruh ultraviolet A, banyak ahli yang meragukan. Alasannya, standar ukuran tingkat keterpengaruhan kulit terhadap matahari belum ditemukan. Beda ketika mengukur akibat sengatan ultraviolet B, yang dapat dilakukan dengan melihat perubahan pada warna kulit, ultraviolet A tidak menimbulkan reaksi pada warna kulit. Padahal, serangannya lebih jauh ke dalam kulit. Bagi orang kulit putih, bahaya tersebut lebih tajam, mengingat stok melanin mereka yang berfungsi melindungi kulit lebih sedikit dibanding orang berkulit gelap. Akibatnya, serangan ultraviolet A bisa menimbulkan pengerutan dan ter- jadinya kerusakan kapiler darah, yang akhirnya memicu pem- bentukan melanoma, salah satu jenis kanker kulit yang sangat berbahaya. Lebih buruk lagi, rusaknya lapisan ozon, yang menyebabkan hilangnya daya saring bumi terhadap ultraviolet, mengancam pula para petani, nelayan, dan orang-orang yang bekerja di lapangan. Akibatnya risiko terkena kanker kulit menjadi lebih besar. Kini, sedang diupayakan pencarian jenis pelindung kulit yang efektif terhadap ultraviolet A. Di antaranya, dengan meng- gunakan titanium dioxide sebagai partikel yang diduga dapat memantulkan ultraviolet.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini