Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kuah kental dengan perpaduan rasa gurih dan manis terasa memanjakan lidah saat menyantap sayur ares atau inti batang pisang di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potongan ares dibuat cukup besar dan tebal, namun teksturnya sangat lunak. "Dimasak cukup lama supaya bumbunya benar-benar meresap," kata Yurningsih, 54 tahun, warga Desa Gondang, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yurningsih memasak sayur ares bersama para guru lainnya di SDN 1 Gondang saat acara peringatan Hari Kemerdekaan ke-74. Hidangan sayur ares merupakan masakan rumahan dan kerap jadi hidangan saat acara-acara keluarga lainnya.
Nah, SDN 1 Gondang menjadi tuan rumah upacara HUT RI, dari seluruh sekolah dasar negeri di desa setempat. Tuan rumah pun menyiapkan santap siang berupa sayur ares, sambal beberuk, lalap, sate ikan laut, ayam goreng, dan sup bakso.
Ketika mencicipi sayur ares sepintas rasa dan tekstur kuahnya agak mirip lodeh. Namun warna kuahnya cenderung serupa gulai. "Ada banyak rempah yang dipakai untuk membuat sayur ares ini," tuturnya.
Yurningsih menjelaskan bahwa rempah yang digunakan, yaitu lengkuas, kemiri, jahe, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah besar, merica, ketumbar, pala, cengkih, kepulaga, adas. Adapun untuk mengentalkan kuahnya menggunakan santan yang dicampurkan garam, terasi, dan gula. Batang pisang yang masih muda adalah bahan baku untuk sayur ares.
"Ares yang sudah dibersihkan ditaburi garam, kemudian ditekan dengan papan kayu," ujarnya. Setelah itu, ares dicampurkan dalam kuah yang sudah dicampurkan bumbu rempah. "Pasangan makan sayur ares ini pakai sate ikan laut atau ayam goreng," katanya.
Tetapi, bila menyukai rasa pedas bisa ditambahkan sambal beberuk yang rasanya bercampur gurih dan asam. Sambal khas Lombok ini boleh dibilang rasa pedasnya cukup pekat. Namun terasa menyegarkan karena dibuat dari cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat yang masih segar. Kemudian diberi perasan sari jeruk limau.
Sayur ares hidangan khas Lombok Utara ini tampak seperti sayur lodeh, namun warnanya cenderung seperti gulai. TEMPO/Bram Setiawan
"Tidak dimasak, semuanya mentah. Tapi biasanya bisa juga menyesuaikan dengan selera, direbus atau goreng sebentar saja, lalu diulek," ujarnya.
Saat peringatan Hari Kemerdekaan ke-74, dimeriahkan pementasan Tari Bait Aek oleh anak-anak. Tari Bait Aek adalah kreasi dari pembina kesenian tari SDN 5 Gondang, Naslim Susianto. Selain itu, ada pula pentas Tari Sireh.