Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengapa Seseorang Sering Kentut pada Malam Hari?

TEMPO.CO, Jakarta - Kentut bisa terjadi kapan saja, entah siang atau malam hari. Tetapi, beberapa orang mungkin lebih sering kentut di malam hari.

2 Juli 2022 | 20.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita tahan buang angin. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kentut bisa terjadi kapan saja, entah siang atau malam hari. Tetapi, beberapa orang mungkin lebih sering kentut di malam hari. Ada berbagai alasan mengapa seseorang kentut lebih sering daripada biasanya, terutama pada malam hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada malam hari, seseorang bisa makan banyak dan langsung tidur. Akibatnya, tubuh mencerna makanan dalam jumlah besar. Menurut Healthily, hal itu bisa menyebabkan penumpukan gas di malam hari, sehingga seseorang menjadi lebih sering kentut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alasan lain adalah karena makan malam terlalu cepat, sehingga memungkinkan lebih banyak udara tertelan dan tidak sempat mengunyah makanan. Akibatnya, perut menjadi kembung dan lebih sering kentut. 

Selain alasan tersebut, karena mengonsumsi makanan yang membuat lebih sering kentut. Dilansir dari Healthline, beberapa makanan yang bisa membuat lebih banyak gas adalah:

  • kacang-kacangan;
  • produk susu, termasuk keju dan es krim;
  • biji-bijian utuh, seperti gandum dan oat;
  • sayuran tertentu, seperti brokoli, kubis, asparagus, dan kembang kol;
  • soda;
  • buah-buahan yang mengandung serat larut, seperti apel, persik, pir, dan plum;
  • permen keras;
  • permen karet;
  • bawang;
  • makanan olahan, seperti roti, makanan ringan, sereal, dan saus salad.

Selain itu, minum obat di malam hari, seperti laktulosa atau antasida, juga membuat perut kembung lebih mungkin terjadi. Cobalah membuat catatan harian tentang apa yang dikonsumsi saat malam untuk menemukan penyebab mengapa lebih sering kentut saat malam hari.

Mengubah pola makan dan kebiasaan mungkin bisa membantu. Jika tetap tidak bisa hilang, cobalah berkonsultasi dengan dokter mengapa lebih sering kentut di malam hari.

AMELIA RAHIMA SARI

Amelia Rahima Sari

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus