Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kentut bisa terjadi kapan saja, entah siang atau malam hari. Tetapi, beberapa orang mungkin lebih sering kentut di malam hari. Ada berbagai alasan mengapa seseorang kentut lebih sering daripada biasanya, terutama pada malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada malam hari, seseorang bisa makan banyak dan langsung tidur. Akibatnya, tubuh mencerna makanan dalam jumlah besar. Menurut Healthily, hal itu bisa menyebabkan penumpukan gas di malam hari, sehingga seseorang menjadi lebih sering kentut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasan lain adalah karena makan malam terlalu cepat, sehingga memungkinkan lebih banyak udara tertelan dan tidak sempat mengunyah makanan. Akibatnya, perut menjadi kembung dan lebih sering kentut.
Selain alasan tersebut, karena mengonsumsi makanan yang membuat lebih sering kentut. Dilansir dari Healthline, beberapa makanan yang bisa membuat lebih banyak gas adalah:
- kacang-kacangan;
- produk susu, termasuk keju dan es krim;
- biji-bijian utuh, seperti gandum dan oat;
- sayuran tertentu, seperti brokoli, kubis, asparagus, dan kembang kol;
- soda;
- buah-buahan yang mengandung serat larut, seperti apel, persik, pir, dan plum;
- permen keras;
- permen karet;
- bawang;
- makanan olahan, seperti roti, makanan ringan, sereal, dan saus salad.
Selain itu, minum obat di malam hari, seperti laktulosa atau antasida, juga membuat perut kembung lebih mungkin terjadi. Cobalah membuat catatan harian tentang apa yang dikonsumsi saat malam untuk menemukan penyebab mengapa lebih sering kentut saat malam hari.
Mengubah pola makan dan kebiasaan mungkin bisa membantu. Jika tetap tidak bisa hilang, cobalah berkonsultasi dengan dokter mengapa lebih sering kentut di malam hari.
AMELIA RAHIMA SARI