Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mata minus tak bisa berfokus secara jelas terhadap objek jauh. Dikutip dari situs web Mayo Clinic, mata minus bisa melihat jelas objek yang dekat. Kondisi ini membutuhkan penggunaan kacamata untuk menunjang penglihatan yang buram saat melihat benda jauh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mata minus disebut juga miopia. Kesulitan mata minus melihat objek yang jauh tersebab masalah refraksi. Itu kondisi mata tidak bisa memfokuskan cahaya secara tepat.
Apa Itu Mata Minus?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang dengan mata minus, mata akan berfokus terhadap cahaya di depan retina. Dikutip dari publikasi Nearsightedness: What Is Myopia? dalam situs web American Academy of Ophthalmology, retina adalah permukaan di belakang mata yang mengumpulkan cahaya, kemudian mengubahnya menjadi rangsangan yang dibaca otak sebagai gambar.
Ketika mata memfokuskan cahaya di depan retina mengakibatkan penglihatan kabur. Orang yang matanya minus berkemungkinan kornea terlalu bulat. Kornea adalah penutup bening di bagian depan mata. Perubahan struktural ini menyebabkan mata keliru berfokus.
Miopia cenderung diturunkan dalam keluarga, biasanya berkembang selama masa kanak-kanak dan remaja. Setelah itu akan tetap antara usia 20 tahun hingga 40 tahun.
Mata dengan minus kurang dari 3 dioptri disebut miopia rendah. Miopia sedang antara 3 sampai 6 dioptri. Adapun rabun jauh yang parah dengan miopia lebih dari 6 dioptri disebut juga miopia tinggi.
Dikutip dari situs web Mayo Clinic, tanda atau gejala rabun jauh, antara lain:
- Penglihatan kabur saat melihat benda jauh
- Agak memejamkan sebagian kelopak mata agar bisa melihat dengan jelas
- Sakit kepala
- Ketegangan mata
- Berkedip berlebihan
- Ada keinginan ingin mengucek mata
Pilihan Editor: 5 Cara Mengurangi Mata Minus Secara Alami, Apa Gejala Miopia?