Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Latihan anaerobik aktivitas fisik yang memecah glukosa otot mengubah menjadi energi tanpa oksigen. Mengutip WebMD, anaerobik meliputi latihan singkat, cepat, dan intensitas tinggi. Itu berguna supaya tubuh memproduksi banyak energi di otot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan antara latihan anaerobik dan aerobik soal kadar oksigen. Saat latihan aerobik otot memiliki cukup oksigen untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan. Sedangkan latihan anaerobik melibatkan peningkatan energi yang cepat secara maksimal dalam waktu yang singkat, misalnya angkat beban. Mengutip Healthline, anaerobik dilakukan dalam bentuk latihan interval intensitas tinggi (HIIT).
Keuntungan latihan anaerobik
1. Menghemat waktu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Merujuk Cleveland Clinic jika waktu terbatas untuk berolahraga, sesi HIIT bisa menjadi pilihan yang tepat. Latihan itu akan membakar lebih banyak kalori daripada yang dilakukan dalam jumlah waktu yang sama saat melakukan latihan kardio.
2. Membakar lebih banyak kalori
Semakin keras latihan, makin banyak kalori yang dibakar. HIIT akan menyebabkan pengeluaran kalori lebih tinggi dibandingkan jika hanya berjalan kaki atau bersepeda santai dalam jangka waktu yang sama.
3. Meningkatkan metabolisme
HIIT membutuhkan serat otot berdenyut cepat untuk melakukan latihan seperti lari cepat, plyometrics, dan angkat beban. Itu berguna meningkatkan ukuran dan kekuatan otot yang akan mempercepat metabolisme. Sebab, otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak.
Latihan anaerobik membantu meningkatkan metabolisme saat membangun dan mempertahankan otot tanpa lemak. Semakin banyak otot tanpa lemak yang dimiliki tubuh, makin bertambah kalori yang akan terbakar selama berkeringat.
4. Efek peningkatan pembakaran setelah berolahraga atau afterburn
Efek afterburn dikenal juga dengan sebutan excess post exercise oxygen consumption (EPOC). EPOC jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengembalikan tubuh dalam keadaan istirahat. Sesi HIIT merangsang EPOC yang lebih tinggi, karena mengonsumsi banyak oksigen selama sesi itu yang membuat defisit besar untuk menggantikan setelah latihan. Ini berarti akan terus membakar kalori bahkan setelah sesi HIIT selesai.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.