Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Secara historis, bedah kanker paru dilakukan dengan sayatan besar (torakotomi) untuk membuka dan memasukkan alat bedah ke rongga dada hingga mencapai organ paru. Namun, inovasi teknologi bedah minimal invasif mendorong hadirnya torakoskopi, yakni bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera (VATS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
VATS atau Video Assisted Thoracoscopic Surgery adalah metode pembedahan minimal invasif atau bedah sayatan kecil yang dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis di rongga dada (toraks), termasuk kanker paru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bedah toraks dengan VATS dilakukan dengan memasukkan kamera video kecil dan instrumen bedah melalui lubang yang dibuat di dinding dada, kira-kira berukuran kurang lebih 5 milimeter. Penggunaan video ini bertujuan untuk membuka pandangan saat operasi walau dengan sayatan yang kecil," kata Hariadi Hadibrata, spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.
Gambar dari kamera akan muncul di monitor yang dapat disaksikan juga oleh tim bedah lain. Berbeda dari bedah terbuka, tindakan VATS hanya memerlukan sayatan kecil sekitar 1-2 cm sehingga menjadikan risiko nyeri dan infeksi luka pascabedah jauh berkurang.
Manfaat VATS
Prosedur VATS dilakukan dengan menggunakan kamera video yang mengirimkan gambar realtime dari dalam dada melalui endoskopi, memungkinkan dokter untuk melihat, dan bergerak dengan presisi di dalam rongga dada tanpa membuat sayatan besar. Berbeda dengan bedah konvensional yang memerlukan sayatan besar di dada, VATS memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Minimal invasif
VATS melibatkan sayatan kecil yang mengurangi risiko infeksi, nyeri, pendarahan, dan waktu pemulihan setelah operasi.
Pemulihan lebih cepat
Karena ukuran sayatan lebih kecil dan minimnya kerusakan jaringan, waktu pemulihan pasien biasanya lebih cepat daripada operasi konvensional.
Minimal terhindar dari kerusakan struktural
VATS memungkinkan dokter secara tepat menargetkan area yang harus ditangani, mengurangi risiko kerusakan struktural sekitarnya.
Tidak setiap kasus kanker paru memenuhi syarat untuk VATS. Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individual, termasuk lokasi dan stadium kanker, sebelum menentukan apakah VATS adalah metode yang tepat untuknya.
Kriteria pasien VATS
Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani VATS. Kriteria itu dapat berbeda, tergantung pada dokter dan kondisi pasien. Berikut beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut:
Lokasi dan ukuran tumor
VATS biasanya lebih efektif jika tumor berada pada lokasi yang dapat dijangkau torakoskopi, tumor dengan ukuran kecil hingga sedang, biasanya kurang dari 6 cm.
Stadium kanker
VATS direkomendasikan untuk pengangkatan tumor paru stadium awal. Sedangkan untuk stadium lanjut, VATS bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan biopsi.
Kondisi fisik pasien
Pasien harus memiliki kapasitas paru-paru yang cukup untuk mengatasi prosedur VATS dan pemulihan pascaoperasi.
Riwayat medis pasien
Faktor-faktor seperti usia, riwayat operasi sebelumnya, adanya kondisi medis yang berhubungan dengan risiko operasi, misalnya penyakit jantung, dan faktor-faktor risiko lain akan dievaluasi untuk menentukan kelayakan VATS.
Pilihan Editor: Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis