Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga berlari merupakan aktivitas fisik yang populer di kalangan banyak orang, tetapi ketika musim hujan atau musim dingin tiba, muncul berbagai mitos seputar keamanan dan manfaat olahraga ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian orang mungkin percaya bahwa berlari di tengah hujan atau musim dingin akan meningkatkan risiko terserang penyakit. Namun, ini hanyalah mitos. Menurut para ahli kesehatan, suhu rendah atau basah tidak secara langsung menyebabkan penyakit. Yang lebih penting adalah menjaga diri tetap hangat dan kering setelah beraktivitas di luar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Medical News Today, sebuah studi pada tahun 2021 cuaca panas dapat mempersulit aktivitas. Manfaat lari dalam suhu dingin adalah peningkatan mental dan emosional yang membantu mengurangi dampak gangguan afektif musiman (SAD) selama bulan-bulan musim dingin.
Salah satu faktor menarik dalam cuaca dingin adalah termogenesis, yaitu proses di mana tubuh memproduksi dan mempertahankan panas dalam suhu dingin.
Tubuh melalui proses berbeda dalam mempertahankan panas dalam cuaca dingin, yang umumnya mengandalkan sesuatu yang disebut lemak coklat, yang membantu membakar kalori. Sebagai respons terhadap suhu dingin, tubuh akan memproduksi lebih banyak lemak coklat, yang lebih baik daripada lemak putih dalam mempertahankan atau menghasilkan panas.
Penting untuk berpakaian dengan tepat saat berlari dalam cuaca ekstrem. Menggunakan pakaian pelindung terhadap hujan atau dingin dapat membantu menjaga tubuh tetap hangat dan kering.
Sebagian orang mungkin merasa bahwa berlari dalam cuaca ekstrem tidak memberikan manfaat yang sama seperti berlari di cuaca yang cerah. Ada pula yang meganggap berlari di jalanan yang basah atau bersalju dapat meningkatkan risiko cedera. Namun, ini tergantung pada kehati-hatian dan persiapan yang Anda lakukan.
Menjaga keamanan adalah kunci saat berlari di cuaca ekstrem. Pilih jalur yang aman, hindari area licin, dan kenakan alas kaki yang sesuai untuk kondisi cuaca. Berlari di cuaca ekstrem memerlukan perhatian ekstra terhadap keamanan, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, risiko cedera dapat diminimalkan.
Olahraga lari menurunkan tingkat depresi
Depresi dan kecemasan merupakan masalah kesehatan mental yang umum terjadi. Selain dampaknya terhadap kesejahteraan mental seseorang, masalah ini juga dapat memengaruhi kesehatan fisik.
Beberapa masalah kesehatan fisik yang terkait dengan depresi meliputi nyeri sendi kronis
gangguan tidur, masalah pencernaan dan perubahan aktivitas psikomotorik.
Selain itu, American Heart Association melaporkan bahwa seiring berjalannya waktu, depresi kronis dapat menyebabkan penyakit jantung karena kadar kortisol yang lebih tinggi.
Mengobati depresi dengan obat-obatan bukanlah satu-satunya pilihan. Meningkatkan aktivitas fisik dapat bermanfaat dengan meningkatkan endorfin, zat kimia yang diproduksi tubuh yang meningkatkan mood.
Hal ini dapat terjadi karena aktivitas fisik meningkatkan endorfin. Hasil penelitian menunjukkan orang yang rutin berlari mengalami penurunan berat badan, peningkatan fungsi paru-paru, penurunan tekanan darah, dan penurunan detak jantung. Kelompok antidepresan mengalami penambahan berat badan dan peningkatan tekanan darah.