Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Vera Anggraini angkat bicara tentang tren kebaya pengantin tahun 2018. Pendiri lini Vera Kebaya ini menilai generasi muda lebih tertarik dengan model kebaya klasik untuk pernikahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak-anak muda cenderung memilih model klasik. Contohnya adalah kebaya kutubaru, kurung, dan encim," kata Vera Anggraini dalam konferensi pers Jakarta Wedding Festival 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Model kebaya klasik kemudian dipadukan dengan bahan beragam. Eksplorasi bahan membuat penampilan pengantin bersinar di antara satu sama lain.
Artikel lain:
Sekarayu Sriwedari, Koleksi Kebaya Modern Anne Avantie
Kebaya Bisa Jadi Alternatif Baju Lebaran, Perhatikan Aturannya
Ani Yudhoyono Bukukan Koleksi Kebaya Selama Jadi Ibu Negara
Didiet Maulana, Menekuni Kebaya karena Terinspirasi Sang Nenek
"Pengembangannya bisa dengan bahan. Sekarang enggak hanya lace, orang kadang pakai bahan seperti organdi, tulle, dan jaggard. Bahan ini bisa digunakan bukan hanya untuk gaun terus, tetapi kebaya juga bisa," terangnya.
Dari segi warna, Vera merasakan perbedaan pada busana untuk acara akad dan resepsi pernikahan. Kebaya bernuansa lembut lebih diminati ketika akad nikah.
"Pengantin sekarang umumnya memilih kebaya akad tidak harus putih. Terkadang ada pemikiran bahwa kebaya ini bisa dipakai lagi. Enggak untuk sekali momen. Vera biasanya menyarankan warna pastel atau gold yang lebih muda," lanjut Vera Anggraini.
Sementara kebaya berwarna mencolok lebih cocok dipakai saat resepsi pernikahan. "Baru ketika pesta, mereka pakai kebaya seperti merah atau gold yang lebih mewah," jelas Vera.