Mozart untuk Si Kecil

WOLFGANG Amadeus Mozart adalah salah satu manusia cerdas dunia. Beratus tahun silam, saat usianya belum genap lima tahun, putra Leopold Mozart ini telah mampu menggubah nada dalam komposisi yang cukup rumit. Saat berusia belasan tahun, ia mengadakan tur keliling ke istana raja-raja untuk memainkan karya ciptanya di hadapan para penguasa Eropa. Setelah Mozart wafat, namanya tetap jadi buah bibir. Musik-musik ciptaannya dianggap mampu meningkatkan kecerdasan anak-anak. Berbagai penelitian pun digelar untuk membuktikan efek musik Mozart—dikenal sebagai Mozart effect—terhadap kemampuan berpikir. Pasangan peneliti dari Universitas California, Amerika Serikat, Gordon Shaw dan Frances Rauscher, misalnya, membuktikan bahwa musik Mozart ternyata meningkatkan skor nilai pada tes IQ anak-anak yang dilibatkan sebagai responden. Musik Mozart juga diyakini bisa menurunkan tekanan darah dan produksi adrenalin dalam tubuh. Efeknya, kemampuan belajar dan konsentrasi meningkat. Sedangkan rasa frustrasi dan perilaku agresif bisa ditekan. Namun pendapat ini tak seluruhnya dibenarkan oleh Seto Mulyadi, psikolog anak-anak. Menurut lelaki yang akrab disapa Kak Seto ini, bukan cuma Mozart yang berperan merangsang kecerdasan anak-anak. "Musik klasik umumnya bagus untuk meningkatkan kecerdasan otak," tuturnya. Susunan tangga nadanya yang teratur tapi beragam itu sangat mengasyikkan untuk dinikmati oleh sel-sel saraf otak. Dewi Rina Cahyani