Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Valentine merupakan perayaan saat wanita memberikan coklat atau permen kepada pria, dan White Day terjadi saat pria membalasnya dengan memberikan hadiah bertema putih kepada wanita.
Hadiahnya bisa berupa coklat putih atau kembang gula, perhiasaan putih (perak, emas putih, platinum), tas tangan, atau aksesoris putih, lotion, atau parfum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, cara wanita untuk mengakui pria dalam hidup mereka, termasuk rekan kerja, teman sekelas, kerabat, dan teman pada Hari Valentine. Kemudian, Hari Putih merupakan cara pria untuk membalas sebagai ucapan terima kasih mereka, atau disebut honmei-choco yang berarti, coklat yang diberikan untuk cinta sejati.
Sejarah White Day di Jepang
White Day di Jepang dalam laman gogonihon, pertama kali diselenggarakan pada tahun 1977, oleh keresahan Ishimura Manseido, perusahaan penganan yang berada di Fukuoka. Zengo ishimura, seorang eksekutif perusahaan saat itu membaca surat yang menarik pada majalah wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat itu berbunyi, “Tidak adil apabila laki-laki mendapatkan coklat dari perempuan pada Hari Valentine, tetapi mereka tidak membalasnya. Mengapa mereka tidak memberi kita sesuatu? Sapu tangan, permen, bahkan marshmallow…”
Hari Marshmallow
Sehingga, tahun itu perusahaan memutuskan untuk memasarkan marshmallow kepada pria sebagai “hari jawaban” untuk Valentine. Dengan kerjasama department store lokal Iwataya, White Day pertama secara resmi dirayakan pada tahun 1978, dengan nama Hari Marshmallow.
Mereka bahkan datang dengan suguhan bertema marshmallow khusus untuk acara ini, marshmallow mirip mochi putih dengan coklat meleleh di dalamnya. Melansir dari notesofnomads. meskipun konsep Hari Valentine kedua sesuai dengan budaya, ide marshmallow tidak benar-benar berhasil.
Jika wanita akan menunggu sebulan penuh untuk hadiah mereka dikembalikan, beberapa marshmallow sepertinya tidak cukup. Maka dimulailah konsep sanbai gaeshi, yang artinya pengembalian tiga kali lipat, yang digunakan untuk menggambarkan ekspektasi bahwa hadiah pengembalian harus 3 kali lebih mahal daripada hadiah Valentine.
Belakangan toko menyarankan untuk mengubah nama menjadi White Day sebagai cara untuk memperluas daya tariknya. Banyak bisnis yang bergabung dan pada 1980-an, sebuah tradisi baru telah lahir. White Day sekarang populer di seluruh Asia Timur, juga dirayakan di Korea Selatan, Taiwan, dan Cina.
BALQIS PRIMASARI
Pilihan editor : Daftar Lagu dan Artis yang Paling Sering Didengarkan Saat Hari Valentine di Spotify
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.