Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Olahraga Bisa Membuat Flu Makin Parah, Cek Penjelasan Ahli

Berolahraga rutin bisa membantu Anda menghadang flu karena mendorong sistem kekebalan tubuh bekerja. Namun, apakah kegiatan ini tetap perlu dilakukan

26 Februari 2018 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga rutin bisa membantu Anda menghadang flu karena mendorong sistem kekebalan tubuh bekerja. Namun, apakah kegiatan ini tetap perlu dilakukan saat Anda terkena flu?

Penelitian dari Ball State Univesity memperlihatkan bahwa aktivitas fisik intensitas sedang tidak berdampak pada keparahan flu. "Jika gejalanya seperti sinus, gangguan pada hidung, tenggorokan, olahraga tidak membantu atau merugikan. Tak masalah melanjutkan berolahraga," ujar profesor sekaligus direktur Human Performance Lab Appalachian State University, David Nieman.

Baca juga:
Musim Hujan Rawan Flu, Kapan Baiknya Pergi ke Dokter?
Mau Cari Jodoh Lewat Aplikasi Kencan ? Simak dulu 3 Trik Ini
Terbitkan Buku Lewat Jalur Indie? Simak Untung Ruginya

Namun, jika flu atau kondisi lainnya menyebabkan infeksi sistemik, berolahraga merupakan ide buruk.  Sementara itu, profesor pendidikan kesehatan dari Wayne State University, Mariane Fahlman menyarankan Anda tidak berolahraga kala demam atau flu.

Dia mengatakan, saat seseorang menderita flu atau demam yang menyebabkan infeksi, sistem kekebalan tubuhnya bekerja keras melawan infeksi itu.
Ilustrasi olahraga berlebihan. shutterstock.com

Berolahraga merupakan salah satu bentuk tekanan fisik yang membuat kerja sistem imun semakin sulit. Mungkin akan ada dampak serius lainnya.

Pada tahun 1990-an, para peneliti dari Australia menemukan bukti bahwa para atlet yang tetap berolahraga saat flu, mengalami gejala kelelahan kronis. Pada beberapa kasus, hal ini terjadi hingga beberapa tahun.

"Kami tak tahu apa yang terjadi, tetapi saya percaya kalau virus menyebar ke bagian tubuh dalam bentuk subklinis dan bergerak ke sistem imun sehingga membuat individu merasa lelah," papat Nieman.

Dia mengatakan, penelitian mengenai fenomena ini jauh dari kata pasti. Nieman yang bekerja dengan para atlet mengungkapkan, sekalipun infeksi hilang, namun para atlet dilaporkan merasa lemah dan lelah.

Beberapa bahkan tak bisa bertanding selama beberapa bulan bahkan tahunan.

"Jika Anda mengalami flu atau apapun yang menyebabkan demam atau masalah otot, berarti ini bukan waktunya berolahraga," kata Nieman seperti dilansir Time.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus