Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kesehatan menyatakan ada penambahan 68 kasus varian Omicron baru yang terdeteksi di Indonesia hingga Sabtu 1 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan penelitian, usia seseorang memengaruhi keparahan gejala jika terinfeksi virus Covid-19 varian baru ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Omicron terus menyebar ke sejumlah negara dan menginfeksi ratusan orang. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada 16 Desember tahun lalu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat disingkat CDC, 89 persen pengidap Omicron mengalami keluhan batuk. Kemudian 65 persen mengalami keluhan kelelahan.
59 persen penderita juga merasakan pilek atau hidung tersumbat, 38 persen mengalami demam, 22 persen mengalami mual dan muntah, 16 persen sesak nafas, 11 persen mengeluh diare dan 8 persen kehilangan kemampuan penciuman.
Kelompok usia yang paling rentan terpapar adalah kelompok usia 18-39 tahun, yaitu 58 persen dari sekian banyak kasus yang ditemukan. Selanjutnya, kelompok usia 40-64 sebesar 23 persen, 65 tahun ke atas berjumlah 9 persen dan 18 tahun ke bawah juga 9 persen.
Meski varian Omicron memiliki gejala yang terbilang sedang. Tapi varian ini sangat berbahaya jika menular kepada kelompok rentan seperti lansia, orang dengan komorbid atau penyakit bawaan.
WINDA OKTAVIA
Baca : Pakar: Omicron Akan Segera Menggantikan Delta Sebagai Varian Global Dominan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.