Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Orang Dewasa Juga Perlu Susu, Cek Asupan yang Pas

Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun butuh susu. Pakar menjelaskan pada umumnya orang dewasa butuh asupan susu satu gelas dalam sehari.

2 Juni 2021 | 19.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita minum susu. iss.it

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Susu Sedunia dan Hari Susu Nusantara jatuh pada 1 Juni 2021. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun butuh susu untuk melengkapi asupan harian. Berdasarkan pedoman gizi seimbang, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, menjelaskan pada umumnya orang dewasa butuh asupan susu satu gelas dalam sehari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk ibu hamil dan menyusui bisa dua gelas sehari," kata Hardinsyah dalam bincang-bincang "Rayakan Hari Susu Sedunia 2021: Kebaikan Susu Awali Hari", Rabu, 2 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan susu mengandung protein, lemak, kalsium, vitamin A, B1, B2, B12, D, magnesium, potasium, dan karbohidrat yang baik bagi tubuh sehingga jadi salah satu sumber asupan bergizi baik yang cocok untuk melengkapi kebutuhan gizi harian bagi anak, remaja, dan dewasa. Susu bisa jadi pilihan pangan untuk memulai hari dengan sarapan, kebiasaan yang disebutnya penting untuk irama sirkadian, pola perubahan biokimia, mental, fisik, dan perilaku mengikuti siklus 24 jam.

Dia menjelaskan tubuh punya jam besar yang mengatur irama sirkadian, yakni pola perubahan biokimia, mental, fisik dan perilaku mengikuti siklus 24 jam. Makan pagi terburu-buru tidak baik ketika tubuh belum siap sebab organ pencernaan yang belum pemanasan dipaksa bekerja keras.

Dia menyarankan untuk mengatur waktu sarapan dengan cara bangun pagi. Selain itu, dia menegaskan pentingnya memperhatikan asupan saat sarapan sebagai fondasi gizi di pagi hari. Pada pagi hari, insulin dalam tubuh mulai aktif sehingga makanan yang disantap cepat diubah menjadi bahan bakar tubuh.

Manfaat sarapan bukan sekadar sumber energi sebab orang yang tidak sarapan bisa mengalami gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Berdasarkan penelitian, risiko kegemukan justru meningkat ketika orang tidak sarapan lebih dari tiga kali dalam sepekan. Sarapan bergizi harus dibarengi dengan tidur malam yang cukup agar bisa menikmati pagi hari semaksimal mungkin.

Pola hidup sehat bisa tercipta bila bisa mengikuti irama sirkadian, seperti tidur 7-9 jam pada malam hari. Ketika tidur terganggu, ada kalanya orang tidak bernafsu makan saat pagi karena makan malam terlalu larut. Sebaliknya, ada juga yang merasa sangat lapar sehingga makan terlalu banyak. Keduanya bisa mengganggu irama sirkadian dan menghambat aktivitas.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus