Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Oscar Lawalata Prihatin Batik Printing Semakin Marak

Maraknya produksi busana batik printing membuat desainer Oscar Lawalata prihatin. Ia takut batik printing bisa membunuh usaha perajin batik.

25 Oktober 2018 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kanan), didampingi sang istri selaku Penasihat Utama Ikatan Istri Keluarga Bank Mandiri Irin Kartika Wirjoatmodjo (kiri), dan desainer Oscar Lawalata (tengah) membuka <i>fashion show</i> Batik for The World-Menuju 1.000 Kain di Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya produksi busana batik printing membuat desainer Oscar Lawalata prihatin. Menurutnya, industri ini mematikan usaha para perajin batik.

Baca: Oscar Lawalata Serukan Gerakan I am Indonesian, seperti Apa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padahal, kebijakan di hari tertentu bagi para pegawai negeri untuk mengenakan batik seharusnya bisa menguntungkan para perajin. "Jangan menyebut batik print kecuali cap. Orang (perajin) sudah mengerjakan 6 bulan, terus di-print beribu meter, terus dijual di pasar. Kasihan yang kerjain 6 bulan, dia yang ciptakan motif," kata Oscar Lawalata yang ditemui usai pameran Batik for the World, "Menuju 1000 Kain" hasil kerja sama dengan Bank Mandiri, di Jakarta pada pekan lalu.

Oscar Lawalata mengaku khawatir dengan industri kain di Indonesia. "Itu kan bisa mengecoh, di satu sisi bebas aja. Orang mau print apa aja. Tricky-nya adalah pecinta batik yang tadinya beli kain asli, dia bisa beranjak ke printing karena lebih murah," kata Oscar Lawalata.

Baca: Di Pekan Mode London, Ini yang Dilakukan Oscar Lawalata

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Oscar Lawalata yakin masyarakat Indonesia bisa menghargai batik tulis asalkan adanya edukasi. Oscar Lawalata berpesan agar masyarakat Indonesia lebih menghargai proses pembuatan kain batik."Bukan cuma, 'duh motifnya lucu. Ini kan motif batik.' Ya, enggak apa-apa, mungkin kebetulan itu sesuai kemampuan kita. (tapi) kita juga harus mendukung dan menghargai perajin. Di situ, kita baru bangga," kata Oscar Lawalata.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus