Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memulai secara serentak program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang menjadi salah satu program prioritas Kabinet Merah Putih pada Senin, 10 Februari 2025. Hari pertama, puskesmas-puskesmas langsung dipenuhi warga yang ingin memeriksakan kondisi kesehatan. Namun, puskesmas hanya memberlakukan kuota 30 orang per hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan perlunya manajemen layanan yang baik di puskesmas agar program CGK berjalan lancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini mesti diatur bagaimana caranya supaya yang sakit dan berobat bisa tetap ditangani, dilayani, sementara yang mau cek kesehatan juga bisa dilayani. Itu perlu manajemen yang baik," ujar, Selasa, 11 Februari 2025.
Menurut Tjandra, keberhasilan program ini sangat bergantung pada manajemen yang baik, terutama di kota besar seperti Jakarta, yang memiliki jumlah pasien berobat yang banyak. Ia menekankan tiga hal yang harus diperhatikan dalam manajemen pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis. Pertama, penting untuk menghindari kerumunan dan berdesakan agar tetap menjaga kenyamanan dan kesehatan semua orang.
Kedua, petugas kesehatan tidak boleh kewalahan dengan beban kerja yang bertambah. Ketiga, harus ada pengaturan yang baik untuk mencegah penularan penyakit dari pasien berobat kepada orang yang sehat yang datang untuk cek kesehatan.
"Karena memang ini targetnya untuk semua rakyat, saya kira mesti diatur bagaimana supaya semua orang bisa tercakup," ujarnya.
Pentingnya edukasi kepada masyarakat
Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 itu juga mengingatkan setiap daerah memiliki tantangan berbeda dalam pelaksanaan CKG. Untuk daerah terpencil, ia menyarankan agar ketersediaan tenaga kesehatan dan sarana prasarana, termasuk peralatan laboratorium, diperhatikan secara serius.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga sangat penting. Tjandra menegaskan tujuan Cek Kesehatan Gratis mencakup semua lapisan masyarakat. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami manfaat cek kesehatan serta cara melakukannya sehingga mereka tidak ragu untuk memanfaatkan kesempatan ini. Edukasi mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan dan mengatasi kekhawatiran masyarakat, seperti takut mengetahui kondisi kesehatan yang buruk, harus terus dilakukan.
"Jangan sampai pelayanan diberikan, tiba-tiba orang, 'Ah, daripada dicek nanti ketahuan sakit, lebih baik tidak usah.' Jadi kita sama-sama memberikan penyuluhan bagaimana melakukan cek kesehatan, bagaimana kalau sudah sakit atau ada keluhan," paparnya.
Pilihan Editor: Macam Pemeriksaan yang Dibutuhkan di CKG Menurut Dokter Anak