Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain banjir, musibah yang juga banyak terjadi belakangan ini adalah kebakaran. Umumnya, kebakaran disebabkan kelalaian manusia akibat sambungan arus pendek atau korsleting. Bisa juga akibat gas yang bocor, kompor meledak, anak bermain api dan menyambar barang mudah terbakar di sekitar, atau ledakan petasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut 24 Restore pada 7 Februari 2025, penyebab lain kebakaran rumah termasuk akibat rokok, misalnya menyalakan korek api atau membuang puntung sembarangan. Lilin juga sering menyebabkan kebakaran, misalnya menyalakan lilin tanpa menjaganya, serta peralatan elektronik yang rusak, misalnya pemanas air atau udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika ingin meninggalkan rumah, pastikan alat-alat listrik yang tidak terpakai seperti stop kontak dicabut. Pastikan meninggalkan rumah dalam keadaan aman,” pesan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, dikutip dari Antara pada 25 Januari 2025.
Cek Peralatan Listrik
Penting juga untuk memeriksa kondisi peralatan listrik di rumah serta membersihkan kompor gas secara rutin. Satriadi berharap jangan sampai terjadi akibat kelalaian satu rumah namun dampak yang ditimbulkan sangat besar.Satriadi menyebut peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting untuk mencegah kebakaran.
Masyarakat pun diharapkan tidak abai mengenai hal-hal yang dapat mengakibatkan kebakaran. Contohnya, memakai alat listrik yang tak sesuai standar atau pemakaian stop kontak yang bertumpuk-tumpuk. Satriaidi menyatakan kebakaran merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi namun musibah tersebut dapat diminimalkan dengan pencegahan.
Pencegahan yang dimaksud yaitu memastikan semua instalasi listrik di rumah sesuai standar yang berlaku, menggunakan barang elektronik yang bukan bajakan karena telah terjamin. Selain itu, masyarakat juga harus sadar potensi yang mengintai kapan pun. Untuk itu, perlu waspada dan meminimalkan risiko yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan kebakaran.
Tips Menyelamatkan Diri
Saat terjadi kebakaran, taatilah peraturan keamanan dan jangan panik. Anda harus berhati-hati karena hanya dalam dua menit kebakaran dapat berubah menjadi gerakan cepat dan bencana yang mengancam jiwa. Dilansir dari Safe Wise, berikut enam tips memadamkan api di rumah untuk mencegah kebakaran.
Padamkan api jika memungkinkan
Jika api baru saja menyala, misalnya panci terbakar di atas kompor, Anda mungkin bisa memadamkannya. Agar api tidak merembet ke barang lain, pastikan memiliki alat pemadam api ringan (APAR). Langkah berikutnya yaitu tarik pin lalu arahkan ke pusat api, kemudian tekan alat pemadam dan sapu dari sisi ke sisi sampai api padam. Pastikan api benar-benar padam dan tidak terus membara.
Merangkak di bawah api untuk melarikan diri
Api menghasilkan asap dan gas beracun yang dapat menyebabkan pusing atau kehilangan kesadaran jika terhirup. Kedua hal ini dapat menyebabkan masalah jika Anda mencoba keluar dari rumah yang terbakar. Untuk menghindari api dan asap, merangkaklah ke pintu keluar terdekat. Dengan merangkak akan membantu melindungi dari menghirup asap dan gas beracun.
Periksa pintu dan pegangannya
Jika harus melewati pintu untuk keluar, periksa apakah pintu tersebut panas. Jika pintu terasa hangat saat disentuh, mungkin ada api besar di sisi lain, jadi jangan melewatinya. Jika membuka pintu dan melihat api atau asap, tutup pintu dan pergi ke pintu keluar lain.
Lari ke tempat aman
Jika sudah berhasil keluar maka larilah ke tempat yang lebih aman. Bagian rumah atau apartemen, seperti atap atau dinding, dapat terbakar dan jatuh di sekeliling bangunan. Jadi, larilah ke seberang jalan atau menuruni blok ke tempat yang aman.
Hubungi bantuan
Setelah berhasil menjauh dari api, hubungi nomor telepon darurat di kota Anda. Beri tahu operator telah terjadi kebakaran di rumah lalu biarkan saluran tetap terbuka untuk melihat apakah mereka perlu informasi lain.
Jika terjebak di dalam
Jika masih terjebak di dalam rumah, tutupi celah di sekitar pintu dengan apapun yang dapat ditemukan. Anda bisa menutupinya dengan selimut, jaket, atau handuk. Jika dapat membasahinya, maka lakukan. Tutupi ventilasi udara dengan selimut basah agar asap tidak merembes ke dalam ruangan dan hubungi nomor telepon darurat di kota Anda.
Jika terjebak di lantai atas, gantung seprai atau apa pun yang cukup besar di luar jendela agar petugas pemadam kebakaran tahu di mana Anda berada. Jangan mencoba menerobos api, utamakan keselamatan. Jika pakaian terbakar, maka Anda harus berhenti di tempat, menjatuhkan diri ke lantai, dan berguling untuk memadamkan api. Tutupi wajah dengan tangan saat berguling untuk lebih melindungi diri dari api.
Cara Mengobati Luka Bakar Ringan
Penting untuk selalu memperhatikan keselamatan dan kesehatan saat memberikan pertolongan pertama untuk kasus luka bakar. Dikutip dari West Coast Wound pada 19 Maret 2024, berikut beberapa cara mengatasi luka bakar yang bisa dilakukan dan efektif.
Hentikan sumber panas
Langkah penting pertama adalah menghentikan sumber panas atau faktor penyebab luka bakar itu sendiri. Jika luka bakar disebabkan api atau panas, segera jauhkan korban dari sumber panas dengan aman. Untuk luka bakar listrik, pastikan memutus aliran listrik sebelum mendekati korban untuk menghindari bahaya lebih lanjut.
Dinginkan area yang terbakar
Setelah menghentikan sumber panas, segera dinginkan area yang terkena luka bakar dengan air mengalir. Siram area tersebut dengan air dingin selama 10-20 menit. Proses pendinginan ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan serta mengurangi rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.
Hindari bahan tertentu
Penting untuk diingat dalam proses pendinginan luka bakar, hindari menggunakan bahan-bahan seperti es, mentega, minyak, atau yang tidak steril. Bahan-bahan ini bisa memperburuk kondisi luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Minum obat pereda nyeri
Untuk mengurangi rasa sakit, minum obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan untuk membantu membuat korban lebih nyaman selama proses penyembuhan.
Tutup luka dengan perban
Setelah didinginkan, tutup luka bakar dengan perban yang bersih dan steril. Perban membantu melindungi luka dari kontaminasi dan mencegah infeksi. Pastikan perban tidak terlalu ketat untuk menghindari gangguan sirkulasi darah.
Perhatikan tanda komplikasi
Pantau kondisi luka secara teratur untuk memastikan tidak ada tanda-tanda komplikasi seperti demam tinggi, bengkak parah, atau keluarnya nanah dari luka. Jika terdapat gejala seperti ini segera periksakan ke tenaga medis.
Konsultasi dengan tenaga medis
Meskipun luka bakar terlihat kecil atau tidak parah, sebaiknya tetap periksakan ke tenaga medis atau dokter. Mereka dapat mengevaluasi lebih lanjut dan menyarankan perawatan yang sesuai, terutama untuk kasus luka bakar yang lebih parah atau terjadi pada area sensitif seperti wajah, tangan, atau kaki.
Perawatan lanjutan
Luka bakar yang lebih serius atau lebar perlu perawatan lanjutan seperti penggunaan salep antibiotik untuk mencegah infeksi, terapi fisik untuk memulihkan mobilitas dan fungsi kulit, serta konsultasi dengan spesialis seperti dokter bedah plastik atau dokter kulit. Mengatasi luka bakar dengan tepat dan cepat adalah kunci untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan dan mempercepat proses penyembuhan.