Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

12 September 2024 | 06.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker, guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet. Khususnya saat melakukan kunjungan ke rumah sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Dinkes Papua Aaron Rumainum di Jayapura, mengatakan saat ini untuk kasus Mpox di Provinsi Papua belum ada namun pihaknya tetap meminta masyarakat menjaga pola hidup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saat ini memang belum ada kasus, namun waspada itu perlu dilakukan untuk diri sendiri di mana salah satunya penggunaan masker saat berkunjung ke rumah sakit,” kata Aaron pada Kamis, 5 September 2024.

Menurutnya saat ini pemerintah sedang melakukan upaya pencegahan seperti pemasangan pendeteksi virus MPOx lalu imbauan penggunaan masker serta melakukan persiapan fasilitas. Namun, kata dia, semua kembali ke masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat.

“Penggunaan masker di lingkungan rumah sakit itu sangat penting dilakukan, karena di situ tempat berkumpulnya orang sakit sehingga masker memang harus wajib digunakan," ujarnya.

Pasien Mpox di Indonesia telah sembuh

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan 88 orang penderita cacar monyet alias monkeypox (Mpox) di Indonesia yang tercatat sejak 2022 hingga saat ini sudah dinyatakan sembuh. Para pasien tersebut terkena Mpox varian clade IIB.

“Ini seratus persen (pasien Mpox) sembuh di Indonesia,” kata Budi kepada awal media di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu, 4 September 2024.

Menurut Menteri Budi, varian Mpox yang berbahaya dan mematikan adalah subclade 1. Kematian akibat varian ini banyak terjadi di negara-negara Benua Afrika. Di luar wilayah tersebut, ada juga kasus dari Swedia dan Thailand.

Dia menilai wabah Mpox tidak seganas Covid-19 karena penularannya mirip HIV, artinya hanya menjangkit kelompok tertentu. “Dari sisi penularan kita tidak terlalu khawatir, lewat droplet sangat jarang,” kata dia.

Saat ini Kementerian Kesehatan juga sudah membagikan alat dan bahan pemeriksa Mpox ke seluruh Indonesia. Di antaranya ada alat periksa cepat yang hasilnya bisa diketahui dalam 30 menit. Alat tersebut sudah dipakai seperti di Jakarta dan Bali.

YOLANDA AGNE | ANWAR SISWADI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus