Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tuberkulosis masih menjadi masalah di Indonesia. Negeri dengan penduduk yang besar masih memiliki jumlah orang dengan Tuberkulosis (TBC) yang besar, termasuk lima besar di dunia. Setiap tahun sekitar 850 ribu orang dengan TBC di Indonesia, dan 13 orang di antaranya meninggal akibat TBC setiap jamnya.
Baca: Waspada, TBC Juga Bisa Menyerang Tulang
Salah satu alasan tingginya masalah TBC di Indonesia adalah karena penemuan kasus dengan pemberian pengobatan secara tuntas, kalah cepat dengan penyebaran penyakitnya. Sebelum datang ke layanan kesehatan yang tepat, banyak orang mencari pengobatan di luar layanan kesehatan, termasuk mengobati sendiri.
Edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan dan bisa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya di lingkungan pesantren. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam yang dekat dengan masyarakat.
Para santri datang dari berbagai penjuru Indonesia untuk belajar agama Islam. Terdapat 25.938 pesantren di Indonesia dengan jumlah santri sebanyak 3.962.700 orang. Para santri diharapkan berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan kesehatan di lingkungan masyarakat dengan menggunakan ajaran agama Islam dalam latar belakangnya.
“Saya kira, para santri bisa menjadi influencer untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penularan TBC,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat mengahadiri acara Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Kamis 28 Maret 2019.
Potensi ini harus dijaga dengan memastikan para santri hidup sehat dan mendapatkan informasi terkait kesehatan yang benar selama mereka berada di pesantren. Selain itu adanya Pusat Kesehatan Pesantren yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar pesantren, membuat masyarakat lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan dan melakukan skrining kesehatan.
Baca: Penyakit TBC, Perhatikan Penyebab, Penularan, dan Gejalanya
Sudah waktunya Indonesia untuk bangkit melawan TBC. Sudah saatnya Indonesia mempunyai jumlah penderita TBC baru kurang dari 500 ribu per tahun. Sudah saatnya kita mengerahkan semua daya dan upaya untuk bisa mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini