Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

Susu ikan diklaim memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan kedelai. Simak kata peneliti BRIN.

9 Oktober 2024 | 20.59 WIB

Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti ahli utama Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ekowati Chasanah, menyebut susu ikan atau hidrolisat memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan  kedelai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Produk hidrolisat memiliki kelebihan seperti protein pendek (peptida aktif), rendah alergen, serta dapat mengaktifkan hormon pertumbuhan," kata Eko pada kegiatan Media Lounge Discussion (MELODI) bertajuk "Penjelasan Pakar soal Susu Ikan" di Kantor BRIN Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tak hanya itu, Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan memberikan manfaat utama dengan memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk memproduksi susu ikan yang disebut bakal masuk ke dalam daftar menu program Makan Bergizi Gratis (MBS) di masa pemerintahan baru. Susu ikan juga dikenal kaya sumber protein yang sangat baik. 

Asam amino esensial lengkap
Ikan juga memiliki kandungan asam amino esensial lengkap, mudah diserap, dan bersifat fungsional dengan adanya kandungan peptida aktif sehingga susu ikan tidak hanya memiliki nutrisi yang sangat baik tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan atau bisa disebut pangan fungsional. Eko menjelaskan proses pembuatan susu ikan melibatkan bioteknologi, yaitu melibatkan enzim untuk memecah protein ikan dan produk akhirnya diformulasikan dengan perasa dan bahan lain agar lebih sesuai dengan selera masyarakat.

“Hidrolisat tidak hanya mempertahankan nilai gizi ikan tetapi juga meningkatkan penyerapan nutrisi ikan di dalam usus,” jelasnya.

Meski demikian, dalam proses produksinya, susu ikan ini masih memiliki beberapa masalah seperti enzim protease yang hingga kini produksinya belum mencukupi dan belum sesuai untuk produksi HPI di Indonesia.

“Meskipun penggunaannya sedikit, ketergantungan pada produk impor masih menjadi tantangan dalam produksi susu ikan dalam negeri,” jelasnya.

Karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut ia mengaku masih butuh bantuan dari pemerintah dalam mengembangkan enzim lokal yang sesuai untuk produksi HPI sehingga dengan hadirnya produksi secara lokal maka secara total susu ikan dapat diproduksi sepenuhnya dari bahan dalam negeri dengan harapan lebih efisien dan mandiri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus