Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pentingnya Jemaah Haji Terus Lakukan Senam haji untuk Cegah Kekakuan Sendi

Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengingatkan para jemaah haji yang telah tiba di tanah air untuk tetap melakukan senam haji

1 Juli 2024 | 17.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jemaah haji Indonesia menuju bus untuk kembali ke hotel di Mina, Mekah, Arab Saudi, Selasa, 18 Juni 2024. Jemaah Indonesia yang mengambil nafar awal mulai didorong dari Mina menuju hotel di Mekah hingga sebelum matahari terbenam pada 12 Zulhijah atau 18 Juni 2024, sementara yang mengambil nafar tsani akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah atau 19 Juni 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengingatkan para jemaah haji yang telah tiba di tanah air untuk tetap melakukan senam haji guna mencegah terjadinya kekakuan sendi dalam jangka waktu yang lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Senam itu bisa dilakukan pada saat keberangkatan, persiapan haji, di pesawat sampai pada kepulangan. Apabila itu dilakukan di rumah setelah ibadah haji, itu akan sangat bermakna membantu relaksasi otot,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi Syarief Hasan Lutfie pada Senin 1 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syarief menuturkan Senam Haji Indonesia yang telah disosialisasikan bersama Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan tersebut memiliki gerakan yang amat ringan dan mudah untuk diikuti karena telah dipelajari dari beberapa riset sebelumnya.

Selain membantu relaksasi otot, gerakan yang dirangkum dalam senam juga membantu fleksibilitas otot jamaah tetap terjaga serta terhindar dari kelelahan otot di bagian sendi, leher, bahu, pergelangan tangan sampai kaki secara umum.

“Sehingga pada saat jemaah tiba di tanah air, diharapkan masih diupayakan relaksasi dengan intensitas yang rendah dan low impact agar bisa di maintain sendi-sendi yang ada,” ujar Syarief.

Menurut Syarief karena gerakannya yang mudah untuk dilakukan, senam ini juga disarankan pada jemaah yang masih berusia anak-anak karena mampu menjaga daya tahan tubuh dan ketahanan jantung serta paru-paru.

“Ini sangat memungkinkan bagi jemaah yang lupa melakukan ini. Mohon keluarga diingatkan agar saat kepulangan dilakukan senam ini untuk menghindari masalah kekakuan, kram atau masalah sendi maupun kemampuan pengembangan rongga toraksnya,” kata dia.

Sebelumnya berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Agama (Kemenag), kuota haji Indonesia di tahun 2024/1445 H menjadi jumlah yang terbesar sepanjang sejarah yakni menyentuh 241 ribu jemaah haji.

Hingga 30 Juni 2024 pukul 21.00 waktu Arab Saudi, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag mencatat jumlah jemaah dan petugas yang telah diterbangkan ke tanah air berjumlah 66.611 orang yang tergabung dalam 169 kelompok terbang.

Sedangkan untuk jumlah jemaah yang dinyatakan wafat berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 06.44 WIB diketahui berjumlah 336 orang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus