Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Menonton peragaan busana oleh peragawati dan peragawan profesional adalah lumrah bagi kalangan istri pejabat. Namun kali ini ada yang berbeda dari ibu-ibu ini. Istri bupati, istri gubernur hingga istri Panglima Kodam, didaulat untuk berlenggak-lenggok di catwalk layaknya peragawati berbayar di Pasar Tiban Anne Avantie di Palembang Icon Mall, Jumat, 22 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengenakan kebaya nasional berwarna agak gelap bermotif bunga-bunga dan dipadukan kain songket khas Palembang, Febrita Lustia, istri Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru ini berhasil memukau penonton yang memadati atrium Mall. Tak lupa beberapa kali ia mengembangkan senyum khasnya. Sebagaimana model pakai branded, Febrita juga sempat mengibaskan selendang yang ia kenakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak kalah dengan penampilan Febrita, Rina Irwan, yang merupakan istri dari Panglima Kodam II Sriwijaya juga berhasil mendapat applause dari para penonton. Sore itu Rina mengenakan kebaya berwarna gelap berpadu dengan kain songket Palembang pada bagian bawahan dan selendangnya. Tampilannya makin elegan, manakala kerudung yang dikenakannya seirima dengan warna pakaiannya.
Pasar Tiban karya anak negeri Anne Avante bisa dibilang sebagai salah satu sarana unjuk kebolehan istri para pejabat. Di awal catwalk dibuka, penonton terlebih dahulu disuguhi peragaan kebaya oleh istri Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Sugeng Purnomo serta istri dari Bupati OKU Selatan Isyana Lonetasari Ali Popo, istri Bupati Empat Lawang Heffi Safriana Joncik, istri Bupati Muratar Lia Mustika Syarif, istri Wali Kota Pagaralam Alpian Maskoni. Tidak ketinggalan, para penonton juga bisa menyaksikan penampilan runnerup IV Putri Indonesia 2018, Berliana Permatasari.
Menurut Febrita Lustia, Pasar Tiban yang akan berlangsung hingga akhir bulan ini dapat memberikan warna dan motivasi bagi UKM-UKM yang berada di Sumatera Selatan. Ajang ini juga dapat mengenalkan kembali kerajinan unggulan ydaerah yang tak kalah terkenalnya dengan provinsi lain seperti songket, tenun, jumputan, blongsong, dan jufa anyaman.
Febi Deru berharap kedatangan Anne Avantie ke Sumatera Selatan ini dapat mengangkat kerajinan ke acara-acara besar. “Semoga kehadiran Anne Avante bisa menjadi inspirasi UKM di sini,” katanya.
Perancang kenamaan Anne Avantie menjelaskan, ia sengaja membuka Pasar Tiban di Palembang lantaran kota tersebut dikenal kaya akan kain dan busana tradisional seperti songket. Kehadiran nya di Palembang sekaligus cara dia merayakan 30 tahun kiprahnya di dunia busana nasional dan internasional.
Ia juga ingin memacu kreatifitas anak muda utamanya pengrajin yang tergabung dalam UKM untuk terus melaju dan berkembang ditengah keterbatasan sekalipun. “Saya bisa seperti ini meskipun saya tidak bisa menjahit, tidak bisa membuat pola,” katanya.
PARLIZA HENDRWAN