Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Perbedaan Gaya Bohemian dan Budaya Hippie

Gaya bohemian berasal dari Prancis. Budaya hippie dari Amerika Serikat

10 Juli 2022 | 22.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pengunjung wanita beristirahat di atas tempat tidur hammock dalam Festival musik Glastonbury di Worthy Farm, Pilton, Inggris, 22 Juni 2016. Festival yang diawali oleh kaum hippie di Inggris ini memasuki penyelenggaraan yang ke-46 kalinya. REUTERS/Stoyan Nenov

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya bohemian dan budaya hippie  beriringan. Sebab, gaya bohemian memiliki makna baru saat kemunculan budaya hippie. Mengutip Britannica, busana budaya hippie terkait tahun 1960-an. Gaya bohemian tersusun dari beberapa elemen, yaitu kain bertema unsur alam, pola retro, netral, dan nuansa hangat.

Tampilan mode busana bohemian cenderung mengesankan unsur yang rumit, tapi memikat. Gaya bohemian dikenal juga dengan nama boho chic atau boho. Walaupun beriringan ada perbedaan antara gaya bohemian dan budaya hippie.

Gaya budaya hippie berlatar belakang dari dorongan politik. Pakaian ala hippie merupakan tipe unisex. Mengutip Urban Dictionary, unisex pakaian yang cocok dipakai laki-laki maupun perempuan. Mode pakaian budaya hippie pernyataan memiliki persatuan, harmoni, dan bertalian dengan tujuan bersama tentang kehidupan. 

Perbedaan gaya bohemian dan hippie

Gaya bohemian berasal dari Prancis. Budaya hippie dari Amerika Serikat. Mengutip A History of Bohemian Literature, gaya bohemian tidak lahir dari dorongan politik, melainkan dari gerakan estetika di Prancis. 

Bohemian berfokus gaya hidup dan kepribadian tertentu. Para perempuan pun lebih banyak menggunakan mode ini untuk kehidupan sehari-hari. Gaya bohemian cenderung bukan tipe pakaian unisex, melainkan feminitas dan elemen tertentu yang membuat perempuan memiliki keutaman di antara yang lain. 

Sejarah antara gaya bohemian dan budaya hippie pun berbeda. Mengutip Britannica, gaya bohemian pertama kali mendapat daya tarik di Eropa akhir abad ke-18, tepatnya di Prancis. Kemunculan bohemian bukan untuk menjadi mode busana, melainkan pernyataan artistik yang berani untuk menikmati kebebasan imajinatif.

Saat itu, iklim sosial dan ekonomi para seniman, penulis, dan kreatif sama-sama berada dalam keterpurukan. Akibatnya, mereka mulai mengenakan pakaian yang sudah bekas dan usang. Sekarang pun, gaya bohemian masih berfokus kesadaran sosial dan lingkungan.

Pada pertengahan 1960-an muncul budaya hippie. Budaya ini muncul dari aksi protes para pemuda tentang segala sesuatu yang bertentangan dengan kedamaian, seperti peperangan. Dari rasa kecemasan akibat peperangan itu budaya hippie yang ditandai pakaian longgar, rambut panjang dan kusut, ikat kepala bunga; desain tambal sulam, dan jeans robek.

Baca: Hubungan Gaya Busana Bohemian dan Budaya Hippie

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus